Menghidupkan Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
Menghidupkan Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari. (surakarta.go.id)

Oleh: Nashrul Mu’minin, mahasiswa Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Hari Kesaktian Pancasila, yangg diperingati setiap tanggal 1 Oktober, menjadi momen krusial bagi bangsa Indonesia untuk merenungkan kembali nilai-nilai yangg terkandung dalam Pancasila. Menurut saya, Pancasila bukan sekadar dokumen, tetapi juga merupakan pedoman hidup yangg kudu diaktualisasikan dalam setiap aspek kehidupan masyarakat.

Pancasila sebagai Amanah

Pancasila telah ditetapkan sebagai dasar negara Indonesia, dan sebagaimana diungkapkan dalam Al-Qur’an:

SMAMDA Surabaya

إِنَّ اللّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا (Surah An-Nisa: 58)

Ayat ini menekankan pentingnya amanah yangg kudu dijaga oleh setiap individu, termasuk dalam konteks kepemimpinan dan pengelolaan negara. Pancasila sebagai ideologi negara adalah amanah yangg kudu dijaga oleh setiap penduduk negara.

Oleh lantaran itu, pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari merupakan tanggungjawab setiap perseorangan untuk memastikan bangsa ini tetap berasosiasi dan berdaulat.

Menghidupkan Pancasila dalam Praktik

Presiden Joko Widodo, dalam peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun ini, membujuk masyarakat untuk merenungkan sejauh mana Pancasila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah seruan yangg sangat relevan, mengingat tantangan era yangg semakin kompleks.

Pancasila tidak hanya kudu dipahami sebagai simbol, tetapi juga kudu menjadi landasan dalam setiap tindakan dan kebijakan.

Nabi Muhammad SAW telah memberikan contoh nyata tentang penerapan nilai-nilai kebangsaan. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda:

إنما بعثت لأتمم مكارم الأخلاق (HR. Ahmad)

Hadis ini menunjukkan bahwa tujuan utama diutusnya Rasulullah adalah untuk menyempurnakan akhlak. Pancasila, sebagai dasar moral bangsa, semestinya dihidupkan dalam setiap tindakan yangg mencerminkan adab mulia.

Peran Muhammadiyah dalam Penanaman Nilai

Organisasi Muhammadiyah, sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, mempunyai peran krusial dalam penanaman nilai-nilai Pancasila. Muhammadiyah selalu mengedepankan prinsip-prinsip keadilan, persatuan, dan kemanusiaan yangg sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.

Dalam konteks ini, pendidikan Pancasila kudu lebih relevan dan aplikatif, sehingga generasi muda tidak hanya menghafal lima sila, tetapi juga memahami dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Penting bagi kita untuk menyadari bahwa Pancasila mengajarkan kita untuk menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi persatuan. Dalam mengimplementasikan Pancasila, kita kudu bisa menjadikan keragaman sebagai kekuatan, bukan sebagai perpecahan. Allah SWT berfirman:

وَأَعْلَمُوا أَنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ  (Surah Al-Anfal: 28)

Ayat ini mengingatkan kita bahwa kekayaan dan anak-anak adalah ujian, dan kita kudu bisa menjaga nilai-nilai kebangsaan di tengah-tengah ujian tersebut.

Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila

Aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Ini adalah perjalanan panjang yangg memerlukan komitmen dari setiap individu, terutama para pemimpin.

Benny Susetyo, Staf Khusus Dewan Pengarahan BPIP, menekankan pentingnya pejabat publik untuk meneladani keistimewaan Pancasila. Hal ini sangat krusial agar Pancasila tidak hanya menjadi simbol, tetapi juga menjadi bagian dari langkah berpikir dan bertindak.

Pancasila kudu menjadi pedoman dalam setiap kebijakan publik. Ketika nilai-nilai Pancasila dibatinkan dalam perilaku para pejabat, bakal tercipta masyarakat yangg setara dan makmur. Sebagaimana dikatakan dalam Al-Qur’an:

إِنَّ اللّهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ  (Surah An-Nahl: 90)

Generasi Muda sebagai Agen Perubahan

Generasi muda mempunyai peran krusial sebagai pemasok perubahan. Mereka kudu diajak untuk memahami gimana Pancasila dapat menjadi pedoman dalam menghadapi isu-isu kontemporer, seperti kesenjangan sosial dan tantangan globalisasi. Pendidikan yangg relevan dan aplikatif bakal membikin Pancasila tidak hanya sekadar teks formal, tetapi nilai hidup yangg dirasakan.

Penting bagi generasi muda untuk terlibat dalam aktivitas sosial yangg mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, mereka tidak hanya menjadi penghafal, tetapi juga pelaku aktif dalam menghidupkan Pancasila di tengah masyarakat.

Hari Kesaktian Pancasila bukan sekadar peringatan, tetapi merupakan momen refleksi bagi kita semua untuk menghidupkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Pancasila bukan hanya warisan sejarah, melainkan solusi hidup yangg kudu dijalankan. Kita kudu bersama-sama menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila agar bangsa ini tetap berasosiasi dan berdaulat.

Pancasila mempunyai daya tahan yangg luar biasa dalam menghadapi beragam tantangan. Namun, untuk terus bertahan, Pancasila kudu hidup dalam hati dan tindakan setiap penduduk negara. Mari bersama-sama kita wujudkan Pancasila sebagai pedoman dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. (*)

SMAMDA Surabaya

-->
Sumber Klikmu.co
Klikmu.co