*) Oleh: Dr. Ajang Kusmana
Sifat dasar makhluk yangg diciptakan Allah mempunyai rasa kasih sayang. Pengasih dan penyayang merupakan fitrah setiap umat manusia. Islam mengajarkan pemeluknya untuk selalu menebarkan kasih sayang kepada segala buatan Allah SWT.
Kata “kasih sayang” termasuk salah satu dari nama-nama Allah, ialah Ar-Rahman dan Ar-Rahim. Sebagaimana dijelaskan melalui ayat pertama surat Al-Fatihah, Allah SWT berfirman:
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
“Dengan menyebut nama Allah nan Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.” (QS Al-Fatihah: 1).
Rasulullah saw mengajarkan kepada umatnya untuk menyayangi siapa pun yangg ada di muka bumi. Sebagaimana sabda beliau:
ارْحَمُوا مَنْ فِي الْأَرْضِ يَرْحَمُكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ.
“Sayangilah siapa yangg ada di muka bumi, niscaya Anda bakal disayangi oleh siapa saja yangg ada di langit” (HR At-Tirmidzi no. 1924).
Terlebih kepada sesama dan yangg lebih muda, termasuk anak kecil. Hal ini sebagaimana dikatakan dalam hadis:
عن أنين ، قال : قال رسول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : يَا أَنسُ وَقَر الكبير وَارْحَمِ الصَّغِيرَ تُرَافِقْنِي فِي الْجَنَّةِ
“Dari Anas, dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Wahai Anas, hormati yangg lebih tua dan sayangi yangg lebih muda, maka kau bakal menemaniku di surga.'” (HR Baihaqi).
Orang yangg tidak mempunyai rasa kasih sayang kepada sesamanya dapat dikatakan bahwa dirinya termasuk orang yangg celaka dan sengsara. Dikatakan dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda:
لا تَنْزَعُ الرَّحْمَةُ إِلَّا مِن شَقِيَ
“Tidaklah kasih sayang itu dicabut selain dari orang yangg sengsara.” (HR Abu Dawud No. 4942)
Rasa kasih sayang juga diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada binatang. Ketika seseorang menyembelih binatang, hendaknya penyembelihannya tersebut didasari dengan kasih sayang. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis, Rasulullah saw bersabda:
إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الْإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسَنُوا الديح وليحدٌ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ فَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ.
“Sesungguhnya Allah menentukan kebaikan terhadap segala sesuatu. Jika kalian membunuh, maka hendaknya membunuh dengan baik. Jika kalian menyembelih, maka hendaknya menyembelih dengan baik, hendaknya kalian menajamkan pisaunya dan senangkanlah hewan itu pada saat disembelih.” (HR Muslim).
Ajaran kasih sayang yangg diajarkan Islam meliputi semua sisi, bukan hanya kepada manusia saja, tetapi kepada makhluk lainnya dan juga lingkungan sekitar. Dari Qurrah bin Iyas radhiyallahu ‘anhu, dia mengisahkan, bahwa ada seorang laki-laki berkata, “wahai Rasulullah, sungguh saya bakal menyembelih kambing, (namun) saya menyayanginya. Atau dalam (redaksi lain) dia menyatakan, sungguh saya menyayangi kambing (yang akan) saya sembelih. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, (walau pada) kambing jika engkau menyayanginya niscaya dengan karena itu Allah bakal menyayangimu.”
(Shahih al-Adab al-Mufrad, no. 287)
Dengan karena menyayangi kambing, maka Allah Subhanahu mencurahkan rahmat dan kasih sayang kepada yangg menyayangi kambing tersebut.
Allah Subhanahu bakal menyayangi terhadap hamba-Nya yangg mempunyai sikap penyayang. Penyayang kepada kambing alias hewan dan makhluk Allah lainnya.
Islam mengajarkan kasih sayang. Tak sebatas terhadap sesama manusia. Kasih sayang itu menebar ke segenap makhluk.
Sebab, jika kasih sayang tiada terpatri pada seorang hamba, maka perilaku pun bakal diwarnai kekerasan dan kekasaran.
Merampok, menggusur, merampas, menindas, menzalimi, mengutuk, mencela, mencaci maki, menghina, merendahkan orang lain bakal menjadi warna kehidupan manusia. Kita berlindung kepada Allah Subhanahu dari semua perilaku jelek tersebut. (*)
Untuk mendapatkan update sigap silakan berlangganan di Google News