WARTAMU.ID, Yogyakarta – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) turut menjadi peserta dalam acara tahunan ACT Alliance General Assembly 2024 yang berlangsung pada Selasa, 29 Oktober 2024, di Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta. Acara yang dihadiri oleh perwakilan dari berbagai organisasi kemanusiaan berbasis agama ini diinisiasi oleh Action by Churches Together (ACT) Alliance, sebuah koalisi world berbasis agama yang beroperasi di lebih dari 120 negara melalui forum nasional dan regional.
Dengan mengusung tema “Iklim yang Menantang: Bagaimana Polarisasi Politik Berkontribusi terhadap Kerusakan Iklim”, pertemuan ini mengundang para pemimpin agama, aktivis kemanusiaan, pembicara internasional, serta perwakilan dari organisasi masyarakat sipil di Indonesia untuk membahas kontribusi organisasi berbasis agama dalam menghadapi krisis iklim yang semakin mendesak.
Beberapa tokoh internasional yang hadir sebagai pembicara dalam forum ini antara lain Rudelmar Bueno de Faria, Sekretaris Jenderal ACT Alliance; Erik Lysén, Moderator Dewan Pengurus ACT Alliance sekaligus Direktur Act Church of Sweden; Rev. Prof. Dr. Jerry Pillay, Sekretaris Jenderal Dewan Gereja Dunia; Alissa Wahid, Direktur Nasional Jaringan Gusdurian Indonesia; serta Brigita Ra Sekar Laras, Project Manager YAKKUM.
Pada kesempatan tersebut, Aulia Taarufi, perwakilan dari MDMC, menyampaikan peran penting Muhammadiyah melalui MDMC dalam menanggulangi bencana dan krisis kemanusiaan. Aulia menjelaskan bahwa MDMC memiliki visi inklusif dalam membantu siapapun yang membutuhkan tanpa memandang ras, suku, agama, maupun golongan. “MDMC hadir di hadapan rekan-rekan ACT Alliance karena kemitraan lintas iman yang sudah dibangun selama ini,” ujar Aulia.
Ia juga memaparkan bahwa MDMC merupakan inisiator Humanitarian Forum Indonesia (HFI), forum kerja sama organisasi kemanusiaan berbasis agama di Indonesia, serta anggota dari Indonesian Humanitarian Alliance (IHA) yang memiliki 11 anggota organisasi kemanusiaan dan berfokus memberikan bantuan terpadu dalam konflik-konflik internasional. Di tingkat internasional, MDMC sudah memiliki tim tanggap darurat bernama Emergency Medical Team (EMT) yang siap dikerahkan dalam berbagai respon kemanusiaan global.
Terkait tema krisis iklim, Aulia menyampaikan bahwa MDMC saat ini juga melaksanakan programme yang ditujukan kepada kaum muda untuk meningkatkan kesadaran dan aksi nyata terkait perubahan iklim. Melalui partisipasi di ACT Alliance General Assembly ini, MDMC berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam menghadapi tantangan global, termasuk dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Dengan partisipasi di ACT Alliance General Assembly 2024, MDMC menunjukkan kontribusi nyata dalam penguatan peran organisasi berbasis agama dalam menangani isu-isu kemanusiaan global, khususnya krisis iklim yang semakin kompleks.
Dibaca: 2,379