KUALA LUMPUR, Suara Muhammadiyah-Seperti tahun sebelumnya, Majelis Tabligh dan Dakwah PCIM Malaysia pada Ramadhan 1444 H tahun ini mengadakan program Tarawih Keliling ke beberapa tempat Pusat Dakwah di Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah (PRIM), diantaranya: PRIM Kampung Baru di sekretariat/TPA Kampung Baru; PRIM KEPONG, di sekretariat PRIM-PRIA Kepong; PRIM Pandan di Sekretariat /TPA Pandan; PRIM Gombak, di Rumah Dakwah PCIM Jalan Gombak Kuala Lumpur.
Selama sebulan penuh agenda Imam Tarawih sudah disusun oleh Majelis Tabligh dan Dakwah dengan rapi. Pada 29 Maret 2023 adalah malam ke-8 Ramadhan 1444 H di Sekretariat PRIM-PRIA Kepong, agenda Imam dan Khatib Tarawih Keliling adalah Ustadz Luqmanul Hakim Abubakar, Lc., M.P.I asal Gorontolo, Sulawesi. Beliau adalah Dai Ambassador Dompet Dhuafa 2023 dengan negara penugasan Malaysia.
Dalam ceramahnya, dia menerangkan 4 perihal krusial yangg dibutuhkan manusia untuk menghadapi kondisi sulit. Keempat perihal dimaksud diabadikan Allah dalam do’a yangg diucapkan Nabi Musa ketika diperintahkan menghadapi Fir’aun. Nabi Musa tidak mempunyai kekuasaan, prajurit dan persenjataan sebagaimana Firaun. Namun Musa meyakini bahwa ada Allah yangg Maha Perkasa senantiasa bersamanya. Doanya diabadikan dalam QS Thaha ayat 25-28.
Pertama, kelapangan hati. “Robbi shrohli shadri (Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku).” Dengan hati yangg lapang sebesar apapun permasalahan, bakal mudah diselesaikan. Sebaliknya jika hati sempit, masalah kecilpun bakal jadi besar dan sulit. Firman Allah: “Orang yangg Allah inginkan petunjuk kebaikan pada dirinya, maka Allah bikin hatinya lapang dengan Islam. Dan orang orang yangg Allah inginkan kesesatan padanya, Allah bikin hatinya sempit sesak, seakan-akan dia sedang memanjat ke langit. (Al Anam: 125)
Kedua, dimudahkan segala urusan. “Wa yassirli amri (dan mudahkanlah segala urusanku).” Hidup kita ini adalah kumpulan dari urusan-urusan, setiap hari kita selalu disibukkan dengan rangkaian urusan yangg tak pernah putus. Ada urusan yangg mudah, juga ada yangg sulit. Pada hakikatnya hidup ini lebih banyak kemudahan daripada kesulitan, namun terkadang kebanyakan kita terlalu konsentrasi dengan kesulitan saja sehingga lupa bersyukur, padahal dalam Al Insyirah ayat 5-6 Alquran menyebut ada dua kemudaham mengapit satu kesulitan. Agar urusan kita lebih mudah, ada tips yangg diajarkan Nabi ialah dengan langkah memudahkan urusan orang lain. “Allah SWT. senantiasa menolong seorang hamba, ketika hamba itu selalu menolong sesama.”
Ketiga, lancar berbincang dan tidak disalah pahami. “Wahlul uqdatan mil lisaani yafqahu qaulii (lepaskan belenggu yangg mengikat lidahku, agar manusia ini mengerti apa yg saya ucapkan).” Ada banyak persoalan dalam hidup ini berpunca dari ucapan kita. Beberapa orang mempunyai lidah yangg lebih sigap dari otaknya. Dan pengaruh sakit yangg ditimbulkan akibat ucapan jelek lidah kita terkadang lebih lama dibandingkan dengan pengaruh jelek yangg disebabkan personil tubuh lainnya.
Keempat, support dari mahir keluarga. “Waj’al lii waziiram min mahir (Jadikan seseorang dari keluargaku yangg bisa membantuku dalam kebaikan).” Dukungan dari orang di sekitar kita dalam perkara perkara yg baik sangat penting. Kita menginginkan mahir family kita berada dalam gelombang kebaikan yangg sama. Sehingga sebagaimana kita dikumpulkan di bumi dalam ketaatan, kita berambisi kelak Allah mengumpulkan kita juga dalam surgaNya.” Begitulah pidato dari Ustadz Luqman Hakim Abu Bakar.
Ketua Majelis Tarjih dan Dakwah PRIM Kepong Bapak Munzaroni merasa berterima kasih sepanjang Ramadhan ini ada aktivitas Tarawih Keliling. Menanggapi pidato dari Ustadz Luqman, Munzaroni berkata, ” Alhamdulillah, pencerahan Ustadz Luqman sangat terang dan gambalang, saya kira penduduk yangg mengikuti ceramahnya bakal mudah sekali menangkap dari pidato Ustadz Luqman.”
Ketua PCIM Malaysia Ustadz Muhammad Ali Imran (UMAI) mengungkapkan rasa gembira menyaksikan penduduk PCIM yangg giat menyemarakkan bulan Ramadhan. “Alhamdulillah Allah SWT beri kita kesempatan sekali lagi berjumpa dengan bulan Ramadan al-Mubarak. Semoga Allah memberi kita kekuatan dan taufik untuk menjalankan ibadah dan ketaatan terbaik,” kata UMAI. (MPI PCIM Malaysia/ribas)