LP UMKM PWM Lampung dan SUMU Gelar Kopdar - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

TAJDID.ID~Lampung || Lembaga Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (LP UMKM) Lampung dan Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU) Lampung menggelar Kopdar berjudul “Akselerasi Digitalisasi & Teknologi UMKM” pada Sabtu (23/11/24).

Acara Kopdar ini menghadirkan pembicara Ghufron Mustaqim, selaku Sekretaris Jenderal Serikat Usaha Muhammadiyah (Sekjend SUMU) sekaligus Co-Founder Evermos.

Danang Tri Hartanto, Sekretaris LP UMKM PWM Lampung sekaligus Ketua Panitia penyelenggara Kopdar dalam sambutannya menyampaikan bahwa aktivitas ini diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan UMKM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Lampung dan SUMU Lampung.

Adapun peserta yangg hadir, sebut Danang, sebanyak 70 orang dari beragam kalangan masyarakat. Mulai dari pengurus LP UMKM, personil SUMU, mahasiswa, hingga masyarakat umum.

Danang menjelaskan bahwa tujuan dari diadakan Kopdar ini adalah sebagai menguatkan barisan Serikat Usaha Muhammadiyah di Lampung dengan membentuk Koordinator Daerah (Korda) SUMU di wilayah Lampung.

“Kami juga menghadirkan pembicara yangg luar biasa, mas Ghufron Mustaqim sebagai praktisi yangg sudah berilmu dalam membangun start up untuk sharing mengenai percepatan digitalisasi & teknologi untuk mengembangkan UMKM ke depannya,” katanya.

Selain itu, imbuh danang, Kopdar ini sebagai upaya untuk mengenalkan kepada khalayak umum tentang Jagalaba sebagai marketplace besutan SUMU yangg siap membangun ekosistem UMKM yangg sehat dan berkekuatan saing.

Senada dengan perihal itu, Ghufron Mustaqim dalam pemaparannya menyampaikan bahwa kita kudu belajar dari semangat KH Ahmad Dahlan dalam merintis Muhammadiyah.

“Tahun 1921, KH Ahmad Dahlan mengeluarkan semua isi rumahnya dan memanggil seluruh penduduk untuk berkumpul. Kiai Dahkan melelang seluruh isi rumahnya lantaran memerlukan duit untuk bayar penghasilan pembimbing Muhammadiyah. Meskipun kemudian seluruh peralatan dibeli oleh warga, tapi rupanya peralatan itu diserahkan kembali kepada kyai Dahlan,” ungkapnya.

Sehingga, imbuh Ghufron, Jagalaba, sebuah platfrom marketplace yangg dibuat oleh SUMU, awalnya berangkat dari semangat kewirausahaan yangg telah dicontohkan Kiai Dahlan, ialah berani memulai dan berani mengambil resiko.

Sekretaris Jenderal Serikat Usaha Muhammadiyah (Sekjend SUMU) itu berambisi Jagalaba dapat berkembang seperti Muhammadiyah.

“Dulu tahun 1921 buat bayar pembimbing saja nggak punya uang, tapi sekarang valuasi Muhammadiyah sudah di atas 5000 trilliun,” sebutnya.

Semua itu, imbuh Ghufron, dicapai dengan menjaga nilai-nilai dan semangat kewirausahaan yangg sudah dicontohkan oleh Kiai Dahlan. Sehingga SUMU berambisi pada tahun 2045, Muhammadiyah bakal menyumbang 30% dari 100 orang terkaya di Indonesia.

Ghufron juga berbagi kunci gimana para pengusaha muslim bisa go to global. Menurutnya, prasyarat menjadi pengusaha muslim bumi adalah terbebasnya Baitul Maqdis.

“Baitul Maqdis kudu kembali ke pangkuan umat Islam, baru setelah itu umat Islam bakal kembali berjaya, termasuk dalam perihal ekonomi,” paparnya.

Tak lupa di akhir Ghufron juga mengingatkan bahwa Jagalaba merupakan bagian dari ikhtiar membawa pengusaha lokal menuju panggung global.

Baginya, marketplace-marketplace mainstream yangg ada saat ini begitu terasa memberatkan bagi pengusaha-pengusaha lokal alias UKMK lokal.

“Salah satu corak pemberatan itu adalah tingginya biaya admin. Maka dari itu, SUMU datang dengan solusi biaya admin lebih rendah bagi UMKM, sehingga dapat memperbesar keuntungan yangg didapat pelaku upaya itu sendiri,” pungkasnya. (*)

-->
Sumber Tajdid.id
Tajdid.id