MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANDUNG—Menurut James L. Peacock, ‘Aisyiyah merupakan organisasi wanita Islam modern nan pergerakannya terbesar di dunia. Sebagai aktivitas wanita nan lahir pada 1917, ‘Aisyiyah berbareng organisasi wanita lainnya ikut berkedudukan aktif dalam pembidanan bangsa Indonesia meraih kemerdekaan pada 1945.
“Pra kemerdekaan Aisyiyah berjuang berbareng tujuh organisasi wanita lainnya untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Aisyiyah ini ikut lantaran lahirnya 1917. Artinya Aisyiyah memberi warna dalam pembidanan kemerdekaan negara kita,” ucap Ketua PP ‘Aisyiyah Masyitoh Chusnan dalam aktivitas Pembukaan Musyawarah Wilayah (Musywil) ‘Aisyiyah Jawa Barat ke-13 di Bandung pada Sabtu (11/03).
Menurut Masyitoh, ‘Aisyiyah dalam melangkah pada abad kedua tentu jauh lebih berat daripada era sebelumnya. Aisyiyah selain kudu mengevaluasi keberadaan dan peran gerakannya, pada saat nan sama kudu terus berbenah dan memperbarui kiprahnya. Ia kemudian menyampaikan lima karakter aktivitas ‘Aisyiyah sebagai bekal dalam menghadapi tantangan abad kedua.
Pertama, aktivitas Islam Berkemajuan (al-Harakat al-Islamiyah). Menurutnya, ‘Aisyiyah bukanlah aktivitas kemasyarakatan biasa, tetapi aktivitas kemasyarakatan nan berbudi pekerti Islam. Kedua, aktivitas pencerahan dan pembaharuan (al-harakat al-tanwir wa al-tajdid). ‘Aisyiyah bakal tetap konsisten dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
Ketiga, aktivitas wanita (al-harakat al-nisa). ‘Aisyiyah datang untuk mewujudkan kehidupan nan maju sepanjang nilai-nilai aliran Islam. Keempat, aktivitas perubahan (al-harakat al-taghyir). Kelima, aktivitas praksis kebaikan usaha. ‘Aisyiyah satu-satunya alias sedikit dari organisasi kemasyarakatan wanita nan mempunyai pranata sosial praksis nan dikenal kebaikan usaha. Lembaga pendidikan dari PAUD/TK sampai perguruan tinggi, balai kesehatan dan rumah sakit, panti asuhan, dan beragam kebaikan upaya lainnya dimiliki ‘Aisyiyah tersebar di seluruh tanah air sampai ke Kairo dan Kuala Lumpur.
Sebelum menutup sambutannya, Masyitoh mengapresiasi keahlian PWA Jawa Barat. Ia berambisi pada Musywil ‘Aisyiyah Jawa Barat ke-13 ini menghasilkan keputusan nan lebih baik. Rencananya, aktivitas Musywil ini bakal dilaksanakan dari Sabtu-Ahad (11-12/03) dengan pusat aktivitas di Bandung. Agenda utamanya adalah memilih kepemimpinan baru untuk periode 2022-2027 dan membahas 10 rumor strategis, di antaranya:
1) Penguatan peran strategis umat Islam dalam mencerahkan bangsa 2) Menguatkan perdamaian dan persatuan bangsa; 3) Pemilihan umum nan berkeadaban menuju kerakyatan nan substantif; 4) Optimalisasi pemanfaatan digital untuk mengatasi kesenjangan dan dakwah berkemajuan; 5) Menguatkan literasi nasional; 6) Ketahanan keluarga; 7) Penguatan kedaulatan pangan untuk pemerataan akses ekonomi; 8) Penguatan mitigasi musibah dan akibat perubahan iklim; 9) Akses perlindungan bagi pekerja informal; dan 10) Stunting.
Hits: 0