Landasan Pembentuk Rumah Tangga
Oleh: Masyhuda Darussalam (Peserta Sekolah Tabligh PWM Jateng Angkatan 3 di UNIMMA Magelang)
PWMJATENG.COM – Kehidupan rumah tangga sering kali menghadirkan dinamika yangg beragam. Kadang akur, kadang tidak. Hal ini wajar mengingat menyatukan dua perseorangan dengan kepribadian dan latar belakang berbeda bukanlah perkara mudah. Namun, tujuan berumah tangga bukanlah menyamakan segalanya, melainkan mengharmoniskan hubungan suami dan istri. Dalam perjalanan rumah tangga, perubahan keadaan—baik ekonomi maupun emosional—adalah perihal yangg lumrah. Oleh lantaran itu, krusial untuk memahami landasan pembentukan rumah tangga agar tetap kokoh.
Setidaknya ada lima landasan utama yangg dapat menjadi pedoman dalam membangun rumah tangga.
1. Kesadaran sebagai Sesama Manusia
Pasangan suami istri kudu saling menyadari bahwa mereka adalah sesama manusia. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman dalam Surah Al-A’raf ayat 179:
“Dan sungguh, Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari hantu dan manusia. Mereka mempunyai hati, tetapi tidak digunakan untuk memahami, mempunyai mata tetapi tidak digunakan untuk melihat, dan mempunyai telinga tetapi tidak digunakan untuk mendengar.”
Manusia yangg tidak memanfaatkan hati, mata, dan telinganya untuk memahami tanda-tanda Allah disamakan dengan binatang, apalagi lebih rendah. Dalam rumah tangga, hubungan yangg hanya berorientasi pada materi tanpa adanya kepekaan dan emosi bakal menjadi rawan konflik. Oleh lantaran itu, suami dan istri kudu mengembangkan perasaan, akal, dan hati nurani dalam berinteraksi agar hubungan mereka tetap harmonis.
2. Memiliki Daya Juang
Suami dan istri kudu mempunyai semangat hidup dan daya juang yangg kuat. Kehidupan rumah tangga bukanlah perjalanan yangg lurus tanpa hambatan. Tanpa perjuangan dan sikap optimis, rumah tangga bakal mudah goyah. Keduanya kudu bekerja sama untuk menghadapi beragam tantangan dan berupaya meningkatkan kualitas kehidupan secara bersama-sama.
3. Memahami Peran Sebagai Suami dan Istri
Dalam Islam, peran suami sebagai pemimpin family ditegaskan dalam Al-Qur’an:
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum perempuan.” (QS. An-Nisa: 34)
Seorang suami kudu bisa menjalankan tanggung jawab sebagai pemimpin keluarga, sedangkan istri menerima kepemimpinan tersebut dengan lapang dada. Ketika masing-masing memahami dan menjalankan perannya, bentrok dalam rumah tangga dapat diminimalkan.
4. Kedewasaan dalam Bersikap
Rumah tangga memerlukan kedewasaan, bukan hanya dalam perihal usia tetapi juga pola pikir, emosi, dan tindakan. Suami dan istri kudu bisa menghadapi masalah dengan kepala dingin, tanpa emosi berlebihan, serta mengedepankan solusi yangg bijaksana. Sikap dewasa inilah yangg menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi bentrok rumah tangga.
5. Kesepakatan dan Ketulusan Bersama
Rumah tangga yangg kokoh dibangun atas dasar kesepakatan dan ketulusan dari kedua belah pihak. Jika salah satu pihak tidak mempunyai niat yangg tulus sejak awal, pernikahan bakal susah melangkah harmonis. Ketulusan hati ini bakal menjadi fondasi untuk menghadapi beragam ujian hidup bersama-sama.
Pesan dalam Surah Ar-Rum Ayat 21
Landasan-landasan tersebut sejalan dengan pesan Allah SWT dalam Surah Ar-Rum ayat 21:
“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya adalah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri agar Anda merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yangg demikian itu betul-betul terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yangg berpikir.”
Allah menciptakan pasangan hidup untuk memberikan ketenangan, cinta, dan kasih sayang. Jika rumah tangga tidak mencerminkan ketenangan, cinta, dan kasih sayang, maka ada yangg perlu diperbaiki dalam landasan tersebut.
Cinta dalam rumah tangga kudu melibatkan mawaddah (cinta yangg tulus) dan rahmah (kasih sayang tanpa syarat). Cinta seperti ini bakal memperkuat meskipun kondisi bentuk pasangan berubah seiring waktu.
Penutup
Marilah kita menjaga rumah tangga masing-masing dengan memelihara mawaddah dan rahmah. Cinta dan kasih sayang yangg tulus bakal menjadi pondasi kebahagiaan hidup berumah tangga. Semoga kita semua dapat menjaga keutuhan rumah tangga, sehingga menjadi sakinah, mawaddah, dan rahmah seperti yangg dianjurkan oleh Allah SWT.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
Jumlah Pengunjung : 29