Sieradmu.com Klaten – Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Muhammadiyah Klaten, Rabu siang (15/03/2023) melepas 125 mahasiswa peserta kuliah kerja nyata di halaman kampus setempat. Bagi mahasiswa yang ditempatkan di kawasan rawan bencana merapi III, muriyanto meminta dalam berdakwah harus sellau memperhatikan situasi dankondisi terkait perkembangan erupsi yang terjadi beberapa hari kemarin.
Pelepasan mahaasiswa KKN STAIM Klaten tahun 2023 ditandai dengan pemakaian jas KKN oleh Ketua STAIM yang kemudian diikuti oleh peserta KKN lainnya.
Ketua STAIM Klaten, muriyanto meminta para peserta KKN dapat melaksanakan dakwah yang menggembirakan agar apa yang disampaikan dapat diterima masyarakat.
“Tidak harus kaku, kenceng kita harus bisa mengikuti arus tetapi jangan sampai melarutkan diri kedalam suatu hal yang dilarang dalam syariat Islam atau khitoh Muhammadiyah”,katanya.
Selanjutnya bagi para mahaasiwa peserta KKN yang berada di kawasan rawan bencana merapi (KRB) III, Seperti di Desa Tegalmulyo, mengingat saat ini kondisi merapi masih sering mengeluarkan abu vulkanik yang sampai di kawasan tersebut diharapkan tetap berhati hati dan waspada selalu memantau perkembangan dari BPPTKG Yogyakarta sebagai acuan.
“Tetap jalankan dakwah islam yang mengembirakan, namun jika ada arahan untuk mengosongkan loaksi harus patuh pada aturan tersebut”,ucap Ketua STAIM Klaten.
Sedangkan Ketua KKN STAIM Klaten, Sulistiono Shalladin Al Bani mengungkapkan dari 125 peserta KKN tahun ini akan ditempatkan di empat cabang atau kecamatan yakni, Bayat, Gantiwarno, Kebonarum dan Kemalang.
“Setiap kelompok akan erada di satu ranting sehingga nanti mereka tersebar di 11 ranting Muhammadiyah dari 4 cabang tersebut”,ungkapnya.
Pada pelaksanaan KKN tahun ini pendekatannya berbasis asset dengan sasaran pengembangan ranting dan AUM, pengembangan kegiatan sosial keagamaan, pengembangan AAM, selanjutnya penekakannya padamenciptakan community drip development atau kelompok pembangun masyarakat di daerah tempat KKN masing masing.
“Nantinya mereka akan menjadi kader yang dapat meneriskan pembangunan atau program program kemasyarakatan di tempat KKN”,ucapnya.
Sementara itu Muhammad Sami Akbar, salah satu mahasiswa KKN yang bertugas di Tegalmulyo yang merupakan KRB III, gunung merapi menjelaskan jika sebelum dilepas para mahasiswa sudah melakukan surve di lokasi. Memang di daerah tersebut terkena dampak abu vulkanik merapi, tetapi hanya tipis dan kondisi masih dinyatakan aman.
“Kita tetap akan melaksanakan beberapa kegiatan di tempat tersebut, dakwah islam yang menggembirakan karena diakui didaerah tersebut masyarakatnya masih minim pengetahuan tentang dinul islam dan kemuhammadiyahan”,pungkasnya. (dinda)