Keyakinan Rapuh: Mudah Menjual Agama - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
 Mudah Menjual Agamafoto: islamonline

UM Surabaya

*) Oleh: Dr. Slamet Muliono Redjosari

Ketika keagamaan seorang hamba belum kokoh, maka bakal mudah berubah dan berpotensi besar untuk meninggalkan keimanannya. Apalagi bujukan bumi yangg mendekat, maka keimanannya bakal mudah digadaikan alias dijual.

Apa yangg dialami oleh Bani Israil bisa dijadikan contoh sungguh rapuhnya keimanannya. Didampingi Nabi Musa, dan memandang mukjizat secara langsung dan merasakan pertolongan langsung dari Allah yangg telah menenggelamkan Fir’aun dan bala tentaranya.

Namun begitu lepas dari pertolongan Allah, lantaran memandang kaum yangg menyembah berhala, maka mereka langsung meminta kepada Nabi Musa agar dibuatkan tuhan.

Karunia Allah

Karunia Allah senantiasa mengiringi perjalanan hidup manusia. Namun kesadaran atas karunia Allah, dan keharusan untuk berpegang teguh serta beragama kepada-Nya, seringkali lenyap dan tak membekas.

Hal inilah yangg membikin seorang hamba seringkali tergoncangkan dan meminta pihak lain yangg bisa memberi karunia yangg mereka impikan.

Bani Israil merupakan bangsa yangg memperoleh karunia dari Allah terus menerus. Namun perihal itu tidak menggerakkan hatinya untuk berpegang teguh dan mengakui kebesaran Allah.

Bani Israil didampingi Nabi Musa dan seringkali memandang mukjizatnya yangg mereka lihat dengan mata kepala secara langsung.

Mulai dari pemberian mata air, perlindungan awan, makanan (Manna) dan minuman madu (Salwa) yangg tidak berhenti.

Mereka juga mendapatkan kenikmatan berupa keterbebasan dari musibah yangg menimpa Fir’aun dan kaumnya, seperi pandemi belalang, kutu, katak, dan darah.

Puncak pertolongan Allah yangg dilihat dan dirasakan Bani Israil berupa pembebasan dari kejaran Fir’aun dan bala tentaranya yangg mau menghabisinya.

Allah menenggelamkan manusia paling sombong itu di tengah laut Nil. Dengan tenggelamnya Fir’aun itu maka hilangnya penderitaan yangg selama berabad-aba berlangsung.

Namun setelah dibebaskan dan menjadi masyarakat yangg merdeka, Bani Israil justru meminta dibuatkan tuhan kepada Nabi Musa, tidak lama setelah Allah membebaskannya.

-->
Sumber majelistabligh.id
majelistabligh.id