Ketua PWM Jatim: Diaspora Kader Bagian dari Kontribusi Muhammadiyah untuk Mengurangi Pemimpin Tidak Amanah - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah  (PWM) Jatim Dr dr Sukadiono menyampaikan pentingnya adab dari pemimpin sebagai syarat dari  Baldah Thayyibah. Akhlak dari para pemimpin  kudu selalu terjaga.

“Pemimpinnya bisa dipercaya, bisa menjaga amanah yangg diberikan kepadanya,” ujar dr Suko di hadapan 3000 peserta Kajian Ramadan 1446 H yangg digelar PWM Jatim di Dome Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla), Sabtu (8/3/2025).

Menurutnya, Muhammadiyah punya tanggung jawab moral di tengah kondisi bangsa saat ini, dimana korupsi terjadi di sejumlah sektor. Maka,  jika kemudian ada diaspora kader Muhammadiyah di sejumlah kementerian alias kedudukan publik, itu merupakan bagian dari kontribusi Muhammadiyah untuk mengurangi pemimpin-pemimpin yangg karakternya tidak amanah.

“Insya Allah kader-kader Muhammadiyah itu punya komitmen, bisa menjaga amanah jadi jika kemudian ada kader-kader Muhammadiyah yangg mendapat amanah di pemerintahan minta didukung dan disupport untuk menjadi bagian dari negara ini,” tambah Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan Kemenko PMK tersebut.

Selain terjaganya adab pemimpin, menurut dr Suko, ada sejumlah syarat lain terciptanya Baldah Thayyibah, ialah bertakwanya masyarakat suatu negeri.

Masyarakatnya kudu tulus beragama kepada Allah, sesuai Firman Allah surat Al-A’raf ayat 96 yangg artinya, Sekiranya masyarakat negeri-negeri beragama dan bertakwa, niscaya Kami bakal membukakan untuk mereka beragam keberkahan dari langit dan bumi. Akan tetapi, mereka mendustakan (para rasul dan ayat-ayat Kami). Maka, Kami menyiksa mereka disebabkan oleh apa yangg selalu mereka kerjakan.

“Jadi jika masyarakat suatu negeri beragama dan bertakwa kepada Allah maka Allah bakal memberikan keberkahan dari langit dan bumi tetapi manakala kita mendustakan seperti melakukan korupsi melakukan kolusi dan lain sebagainya maka yangg terjadi Allah bakal memberikan balasan kepada kita,” sitirnya.

Syarat lainnya,  punya komitmen untuk menjadi bagian dari pemimpin-pemimpin bangsa yangg menjaga amanah dan tidak bakal melakukan hal-hal yangg bisa menghancurkan negara ini.

Yang juga tak kalah krusial penting ialah menjaga keseimbangan bumi dan akhirat.

“Saya kira itu tugas kita semua sebagai penduduk Muhammadiyah gimana tetap menyeimbangkan kehidupan bumi dan kehidupan akhirat,” lanjutnya.

Dan yangg terakhir, menurut Sukadiono adalah Taubat Nasuha bagi koruptor alias orang-orang yangg tidak menjalankan amanah.

“Pemimpin yangg tidak menjalankan amanah itu mestinya kudu menjalankan taubatan nasuha, tetapi kadang-kadang mereka korupsi senang dihukum lantaran celengannya sudah banyak jadi ini saya kira yangg memang kudu ditegakkan keadilan serta tegaknya balasan tanpa memandang bulu,” tuturnya.

Insya Allah jika lima perihal ini dipenuhi, imbuhnya, Baldah Thayyibah bakal bisa kita corak di Negara Republik Indonesia yangg kita cintai ini.

“Maka pada Kajian Ramadhan kali ini kita hadirkan tokoh yangg bakal membedah seperti apa Baldah Thayyibah menurut Alquran dan Hadits,” harapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Sukadiono menyampaikan terima kasih kepada Rektor Umla Prof Dr A Aziz Alimul Hidayat MKes dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan yangg bersedia menjadi tuan rumah Kajian Ramadan tahun ini.

“Alhamdulillah dengan persiapan dan perjuangan yangg sangat keras telah menyediakan tempat dan lain sebagainya sudah disiapkan dan insya Allah kelak sore juga bakal disiapkan beragam macam kuliner unik Lamongan,” ujarnya.

Menurutnya Rektor Umla sudah membuktikan dalam waktu singkat rentan waktu 10 hari memperbaiki dan mempersiapkan gedung Dome ini dengan style Bandung Bondowoso Lamongannya.

“Alhamdulillah rupanya jadi dan sudah separuh representatif dan insya Allah kelak tahun 2027 sudah layak ditunjuk sebagai tuan rumah Musyawarah Wilayah (Musywil) PWM Jawa Timur,” tuturnya diikuti tepuk riuh para peserta kajian.

negara yangg baik, yangg dicintai Allah dan negara yangg mendapat pembebasan dari Allah,” pungkasnya.

Kajian Ramadan dihadiri 3000 penduduk persyarikatan Muhammadiyah se-Jawa Timur, terdiri Pimpinan wilayah Muhammadiyah (PDM), Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA), kebaikan upaya Muhammadiyah, Organisasi otonom (Ortom) dan sejulah ketua ranting Muhammadiyah (PRM) se Kabupaten Lamongan. (suyono warso)

-->
Sumber majelistabligh.id
majelistabligh.id