GORONTALO, Suara Muhammadiyah – Rencana pembukaan Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO) memasuki babak baru. Pihak kampus menerima kunjungan visitasi kepantasan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada Senin (10/04/2023).
Hal itu mendapat sambutan ceria dari Rektor UMGO, Prof. Abd. Kadim Masaong, ia mengatakan pendirian Fakultas Kedokteran sejalan dengan kebutuhan master di Indonesia yangg tetap tinggi khususnya di Provinsi Gorontalo sehingga UMGO berkomitmen mencetak calon master handal dan berkompoten khususnya dalam penanganan Stunting.
“Fakultas Kedokteran UMGO mempunyai Visi, Menjadi Program Studi yangg menghasilkan Dokter yangg Unggul dalam Pencegahan Stunting, Memiliki Jiwa Leadership dan Religius. Mudah-mudahan seluruh akomodasi yangg disediakan sudah memenuhi syarat,” ujar Prof. Kadim, saat memberikan sambutannya.
Ia melanjutkan dalam mendirikan FK UMGO ini, mendapat pendampingan langsung dari FK Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar dan suport dari Pemerintah Daerah/Provinsi/Kota dan seluruh pihak terkait.
“Atas nama civitas akademika UMGO kami mengucpakan terimakasih kepada seluruh pihak yangg sudah mendukung kami, dan kepada tim visitor selamat datang sekaligus terimakasih telah berkenan untuk datang di Kampus Unggul dan Berkemajuan dalam rangka visitasi prodi Kedokteran UMGO,” ucapnya.
Tentunya dengan kehadiran FK UMGO bakal lahir juga Rumah Sakit Muhammadiyah di Gorontalo, dimana dapat memperlancar akses dan memperkuat pelayanan kesehatan yangg lebih baik.
Sementara itu, Bupati Gorontalo Prof. Nelson Pomalingo saaat memberikan sambutan menyampaikan terimakasih atas semangat dan perjuangan civitas akademika UMGO dalam mencetus FK ke dua di Provinsi Gorontalo dan bakal menjadi satu-satunya Perguruan Tinggi Swasta di Gorontalo yangg mempunyai Fakultas Kedokteran.
“Dengan adanya FK maka bakal bertambah juga jumlah Rumah Sakit, dimana di Kabgor baru ada tiga yakniRSUD Hasri Ainun Habibie, RSUD dr. M.M. Dunda Limboto, RS.
Bhayangkara dan nantinya bakal ada RS PKU UMGO. Hal ini mendukung program pemerintah dari untuk menjadi Gorontalo sebagai pusat kesehatan di teluk tomini sehingga ketika FK UMGO datang tidak hanya untuk masyarakat sekitar Gorontalo tetapi juga dari luar Gorontalo,” harapnya.
Mantan Rektor UMGO, juga menyamapaikan support penuh pemerintah daerah, kami bakal membantu dari segi akomodasi khususnya rumah sakit yangg sudah disampaikan.
“Menambah SDM yangg mungkin bisa digunakan disini juga pemberian beasiswa. Insha Allah semuanya bisa melangkah dengan lancar dan sukses, jika di Kampus Negeri FK berada di UNG dan Swasta kudu erada di UMGO,” tandasnya.
Sedangkan Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes RI, drg Arianti Anaya mengungkapkan tiga rumor besar di Indonesia yangg kudu diselesaikan. Antara lain, terbatasnya tenaga kesehatan, pengedaran yangg belum merata hingga kualitas yangg belum standar nasional.
“Dilansir dari info dari WHO, komparasi rasio master dengan jumlah masyarakat di Indonesia 1 banding 1.000. Artinya, satu master melayani 1.000 penduduk. Artinya, Indonesia ini tetap kurang sekali tenaga kesehatannya,” ungkap Ari.
Ari menilai, semangat dan optimisme UMGO sendiri pasti juga bakal memberikan hasil yangg baik selagi koordinasi itu terus terjalin. Sebab, Kemenkes RI percaya jika Kampus Pencerahan tersebut bisa mengisi kekurangan tenaga kesehatan, khususnya di Indonesia Timur.
“Muhammadiyah adalah yangg paling semangat mengusulkan Pembukaan Moratorium FK, tentu kami menyambut niat baik UMGO untuk membantu pemerintah wilayah dalam menyelesaikan kasus stunting di Gorontalo tentunya dengan melahirkan dokter-dokter alias lulusan yangg mempunyai kualitas baik lantaran master itu sangat dekat dengan pasien,” tutupnya.
Turut datang dalam aktivitas tersebur, Rektor UMGO, Prof. Abd. Kadim Masaong, Wakil Rektor I, Prof. Moon Hidayati Otoluwa, Wakil Rektor II, Dr. Salahudin Pakaya, Wakil Rektor III, Dr. Apris Ara Tilome, Bupati Gorontalo, Prof. Nelson Pomalingo, Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes RI, drg Arianti Anaya, Direktur Penyedian Tenaga Kesehatan Kemenkes RI, Dra. Oos Fatimah Rosyati, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Gorontalo, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Kepala Dinas Kesehatan Kabgor, Direktur RSUD M.M. Dunda Limboto, Ketua IDI Gorontalo, Dekan FK UNHAS, Prof. Dr. dr. Haerani Rasyid, Dekan Sekolah Pascasarjana UNHAS, Prof. dr. Budu, dan para tamu undangan lainnya.