MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANDUNG – Panglima Tinggi Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) Dzulfikar Ahmad Tawalla mengutarakan, keistimewaan KOKAM bukan pada Baret Merah, tapi faedah yangg diberikannya.
Hal itu disampaikan ketika Apel Akbar KOKAM dalam rangka milad ke-8 UM Bandung yangg digelar pada Ahad (30/06). Zulfikar menyebut Apel ini menggerakkan pasukan yangg penuh semangat dan optimisme.
“Keistimewaan bukan tentang apa yangg dikenakan, bukan pula lantaran baret merah di kepala, melainkan lantaran faedah yangg dihadirkan. Inilah inti dari aliran ta’awun di Muhammadiyah,” tambah Dzulfikar.
Pasukan KOKAM menurutnya adalah orang-orang yangg istimewa, karena mereka mempunyai kesetiaan dalam hati, konsisten dalam tindakan yangg digabungkan menjadikan pasukan yangg setia dan berani.
Dzulfikar menekankan bahwa pasukan KOKAM dalam menjalankan aktivitasnya mempunyai rasa cinta luar biasa kepada Islam, bangsa, dan persyarikatan. Cinta kepada Islam melahirkan tanggung jawab kepada Islam. Cinta kepada bangsa melahirkan tanggung jawab kepada negara.
“Sedangkan cinta kepada Muhammadiyah melahirkan tanggung jawab kepada umat dan organisasi Muhammadiyah. Dalam menjaga ketenangan dan kenyamanan umat, menjaga marwah Muhammadiyah, dan yangg utama menjaga aset-aset kebaikan upaya persyarikatan Muhammadiyah,” imbuh Dzulfikar.
Zulfikar berpesan kepada pasukan KOKAM agar menjadi seperti awan yangg diamnya meneduhkan, dan kata-kata serta perbuatannya adalah butiran-butiran kebaikan.
Pada kesempatan ini juga dikeluarkan tiga poin krusial Deklarasi KOKAM Nasional untuk konsolidasi aktivitas Muhammadiyah. Pertama, menjunjung tinggi kepercayaan Islam dan menjadikan aktivitas Muhammadiyah sebagai jalan utama perjuangan.
Kedua, berkomitmen dan berbudi pekerti korsa dalam satu rangkaian komando Panglima Tinggi KOKAM untuk mewujudkan perjuangan Muhammadiyah. Ketiga, siap sedia dan siaga berjuang jiwa raga demi menjaga aset, kehormatan, dan kedaulatan persyarikatan Muhammadiyah serta NKRI.