YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Sabtu, 18 Maret pembimbing SD Muhammadiyah MBS berkumpul tadadus berbareng di teras Joglo SD MBS. Para pembimbing biasa mengawali aktivitas Kajian Sabtu Siang (Kasasi) dengan tadarus quran bersama.
Pada Kasasi kali ini, pembicara kajian adalah Ustadz Ojie. Setelah menunggu beberapa menit, Ustadz Ojie pun datang. Kasasi dimulai tepat pada pukul 13.30 WIB.
MC, Ustadz Masruri membuka aktivitas dan memberikan kesempatan kepada Ustadz Oji untuk mengisi Kajian Sabtu Siang.
Acara Kasasi ini memang diprogramkan oleh PPM MBS Yogya sebagai upaya peningkatan kapabilitas dan sumber daya manusia di kalangan pekerja dan tenaga kerja SD MBS PRAMBANAN.
Sebelum memulai kajian, Ustadz Oji mengisahkan tentang perubahan waktu nan sigap sekali. “Kita ingat waktu kita pandemi, semua orang beranjak ke Youtube, ke teknologi. Semua orang dilarang bepergian, beraktivitas. Saat ini pasca pandemi, semua orang sudah bebas dan kita sudah dibebaskan ke luar rumah. Ini adalah contoh perubahan nan cepat.”
Ia juga menambahkan kita sebagai komponen SD MBS biasa memandang orang luar sebagai nan cacat, nan lemah, dan kita soroti kekurangannya. Tetapi saat ini, kita tidak bisa seperti itu. Kita kudu terus bermuhasabah dan bercermin.
Sebentar lagi kita bakal memasuki bulan ramadhan. Di ramadhan kali ini, untuk mempersiapkan ramadhan, kita memerlukan bekal agar ramadhan menjadi ramadhan terbaik. Apa nan perlu disiapkan agar menjadi ramadhan terbaik untuk kita?. Menurut Ustadz Oji setidaknya kita memerlukan 3 hal.
Pertama, kita kudu punya ramadhan planner. Meski kita sudah punya niatan mempersiapkan tadarus, ibadah wajib dan sunnah. Kita kudu punya sasaran untuk menyiapkan ramadhan kita. Harus ada perbedaan dari ramadhan ke ramadhan berikutnya agar terus meningkat.
Kedua, ramadhan itu seumpama pesawat. Kita bakal memasuki screening sebelum masuk pesawat ramadhan. Ada baiknya kita menscreening diri kita dari sifat, karakter dan juga hati kita. Jangan sampai ramadhan kita terganggu alias belum bersih dari sifat-sifat kotor dari diri kita.
Kita mengenali tradisi padusan untuk membersihkan raga dan jiwa kita sebelum masuk bulan ramadhan. Yuk, screening diri kita dari sifat sifat kotor dalam hati dan pikiran kita.
Ketiga, menata hati kita. Dalam penerbangan kita tidak selalu mulus. Untuk menghadapi bujukan dari luar alias eksternal kita kudu menjaga dan menguatkan diri sehingga kita bisa konsentrasi terhadap ibadah ramadhan kita.
Inilah nan perlu disiapkan untuk menghadapi bulan ramadhan. Gagal merencanakan sama dengan merencanakan kegagalan.
Di akhir sesi, Ustadz Oji membujuk guru-guru SD MBS untuk bersama-sama mempersiapkan diri untuk menghadapi bulan ramadhan nan terbaik. (ASY)