Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) dirancang untuk menyatukan umat Islam di seluruh bumi melalui sistem penanggalan yangg seragam.
Prinsip utamanya adalah “satu hari, satu tanggal di seluruh dunia”, memastikan keselarasan waktu antar wilayah dengan menggunakan konsep ittihad al-mathali’ alias kesatuan matlak.
Berdasarkan prinsip ini, seperti dilansir muhammadiyah.or.id, jika bulansabit terlihat di satu tempat, maka tanggal yangg sama bertindak untuk seluruh dunia.
KHGT mengangkat pendekatan ilmiah dengan kriteria 5-8 sebagai dasar penetapan awal bulan. Artinya, bulan baru dimulai jika:
Elongasi bulan mencapai minimal 8 derajat.
Tinggi bulansabit di atas ufuk minimal 5 derajat saat mentari terbenam sebelum pukul 00.00 GMT.
Pengecualian bertindak jika kriteria terpenuhi setelah tengah malam GMT. Dalam kondisi ini, bulan baru tetap dimulai jika:
Imkan rukyat 5-8 sudah terjadi di suatu tempat.
Ijtimak (konjungsi) terjadi sebelum fajar di New Zealand, yangg dianggap sebagai wilayah paling timur dunia.
KHGT juga elastis dalam menangani kegagalan rukyat. Jika kriteria ilmiah terpenuhi namun bulansabit tidak terlihat, penetapan tetap merujuk pada info astronomis, menekankan keakuratan ilmiah dibandingkan sekadar pengamatan visual.
Penetapan 1 Jumadilakhir 1446 H
Menurut info astronomis, ijtimak untuk Jumadilakhir 1446 H terjadi pada Ahad, 1 Desember 2024 pukul 06:21:19 GMT. Awal imkan rukyat bumi terjadi pada pukul 19:41:54 GMT, dengan posisi bulan berada di ketinggian 6 derajat, 24 menit, dan 10 detik, serta elongasi 8 derajat. Berdasarkan parameter ini, 1 Jumadilakhir 1446 H ditetapkan pada Senin, 2 Desember 2024.
KHGT menjadi kerangka ilmiah yangg mengintegrasikan info astronomis dengan kebutuhan umat Islam untuk mempunyai almanak yangg seragam.
Dengan penerapan konsisten, KHGT diharapkan dapat menyelesaikan perbedaan penanggalan yangg kerap menimbulkan polemik di masyarakat Muslim global. (*/tim)
Untuk mendapatkan update sigap silakan berlangganan di Google News