Enggano, Bengkulu KLIKMU CO– Tedy Sunardi, Kepala Desa Malakoni, Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, baru saja meraih gelar Magister Manajemen dari Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB). Desa Malakoni adalah satu dari enam desa di Pulau Enggano, pulau terluar Indonesia yangg berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Untuk mencapai Kota Bengkulu, memerlukan waktu 12 jam dengan kapal fery alias 3 jam menggunakan pesawat perintis yangg terbang tiga kali seminggu.
Tedy Sunardi adalah kader Muhammadiyah yangg mengabdikan diri di tanah kelahirannya sejak 2008. Usai menyelesaikan studi sarjananya di UMB, Tedy memilih kembali ke Pulau Enggano untuk membangun desanya. Ketika UMB membuka program S2 Manajemen, Tedy langsung mendaftarkan diri sebagai salah satu mahasiswa angkatan pertama pada program yangg semakin diminati di Provinsi Bengkulu.
Pada Rabu, 3 Juli 2024, Tedy mempresentasikan tesisnya tentang “Kinerja Karyawan di PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bengkulu” di hadapan empat pengajar penguji. Menurut Tedy, penelitian ini merupakan bentuk rasa mau tahunya mengenai sistem keahlian tenaga kerja di PT ASDP, salah satu BUMN yangg melayani jasa penyeberangan dari dan menuju Pulau Enggano.
Salah satu pengajar penguji, Andi Azhar, Ph.D, mengungkapkan bahwa penelitian Tedy cukup menarik lantaran salah satu temuannya bertolak belakang dengan hipotesis. Tedy menemukan bahwa salah satu temuannya style kepemimpinan rupanya tidak berpengaruh langsung terhadap keahlian karyawan. Selama dua jam ujian, Tedy memberikan banyak penjelasan logis mengenai temuan-temuannya.
Tedy tidak hanya membanggakan diri sebagai kader Muhammadiyah yangg sukses meraih gelar magister, tapi juga menunjukkan tekadnya untuk terus berkontribusi bagi perkembangan Pulau Enggano. “Saya berambisi penelitian ini dapat memberikan solusi yangg nyata dan berfaedah bagi masyarakat Enggano dan PT ASDP,” ujarnya usai sidang tesis.
Tedy menjadi Kepala Desa pertama di Kabupaten Bengkulu Utara yangg meraih gelar Magister Manajemen. Ia berambisi pengetahuan yangg diperolehnya dapat diimplementasikan untuk pembangunan di Pulau Enggano. Sebagai pemimpin bagi 800 Kepala Keluarga di desanya, Tedy berkomitmen untuk terus berjuang memajukan wilayah kelahirannya. Ia juga berambisi Muhammadiyah dapat mengambil peran lebih dalam pembangunan di Pulau Enggano dengan pengalaman Muhammadiyah dalam mengelola unit pendidikan, kesehatan, dan sosial di pulau yangg termasuk kategori 3T (Terpencil, Terluar, dan Tertinggal) ini.
Dengan prestasi yangg diraihnya, Tedy Sunardi menjadi inspirasi bagi generasi muda di Pulau Enggano dan daerah-daerah terpencil lainnya. Kiprahnya sebagai pemimpin desa yangg juga akademisi, menjadi bukti bahwa semangat dan dedikasi dapat membawa perubahan nyata bagi masyarakat