Kabupaten Bantul Miliki 9 Potensi Ancaman Bencana - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Kabupaten Bantul Miliki 9 Potensi Ancaman Bencana

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Kabupaten Bantul disebut mempunyai setidaknya 9 dari 12 ancaman bencana, baik itu ancaman musibah alam maupun non alam. Hal tersebut sebagaimana disampaikan Suprihana, S.T., M.T Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Penanganan Pascabencaba, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul. Hal tersebut Suprihana sampaikan dalam Pelatihan dan Praktik Evakuasi Bencana Gempa Bumi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Rabu (14/6) di Gedung AR. Fachruddin A UMY.

“9 dari 12 ancaman musibah berpotensi terjadi di Kabupaten Bantul. Ancaman tersebut meliputi tsunami, abrasi, banjir, longsor, gempa bumi, cuaca ekstrim, kebakaran, kekeringan dan pandemi penyakit,” ungkap Suprihana.

Suprihana juga memberikan contoh terjadinya gempa bumi di Bantul pada tahun 2006 silam yangg menyantap banyak korban. “Banyak korban jiwa dan gedung rusak saat terjadi gempa bumi di Bantul tahun 2006 silam. Hal ini terjadi dikarenakan kurangnya kesiapsiagaan masyarakat Bantul dalam menghadapi musibah khususnya gempa bumi. Maka dengan adanya training pemindahan gempa bumi ini, UMY sudah ikut berkedudukan aktif dalam mengantisipasi salah satu ancaman musibah yangg ada di Bantul,” sebut Suprihana.

Kesiapsiagaan terhadap gempa bumi ini diikuti oleh perwakilan dari setiap gedung yangg ada di UMY. Pelatihan dimulai dengan pengenalan karakter gempa bumi, tahap prabencana hingga serangkaian proses evakuasi. BPBD Bantul menerapkan skenario simulasi gempa bumi yangg berlokasi di Sesar Opak dengan kekuatan 6,6 SR dalam training pemindahan ini. Peserta diharapkan untuk mengikuti petunjuk untuk melakukan pemindahan ke titik kumpul yangg sudah ditentukan.

Praktik pemindahan ini dilaksanakan oleh Biro Umum dan Kesehatan Keselamatan Keamanan dan Lingkungan (K3L) UMY. Dr. Adhianty Nurjanah, S.Sos, M.Si selaku Kepala Lembaga Pengembangan Karir dan Sumber Daya Manusia (LPK SDM) UMY dalam sambutannya menyampaikan angan ke depannya setelah training ini dilaksanakan.

“Perwakilan dari setiap gedung di UMY yangg menjadi peserta training diharapkan nantinya bakal mempunyai pengetahuan dan pemahaman mengenai mitigasi kebencanaan. Ke depannya, UMY juga bakal merencanakan untuk melangsungkan simulasi bencana. Mengingat kita berada di wilayah rawan gempa bumi,” ucapnya.

Pelatihan dan Praktik Evakuasi Bencana Gempa Bumi juga merupakan respon untuk meminimalisisir kerusakan ketika gempa bumi terjadi. Tidak hanya kerusakan, training ini juga bermaksud untuk meningkatkan kesiapsiagaan civitas akademika UMY terhadap musibah gempa.

Prof. Dr. Nano Prawoto, SE., M.Si. selaku Wakil Rektor II Bidang Sumber Daya Manusia menyampaikan, bahwa sifat kesiapsiagaan terhadap musibah gempa adalah kebutuhan primer. “Agar kita bekerja dengan selamat, sehat dan aman, training mitigasi kebencanaan ini diperlukan. Demi mewujudkan angan ini, diperlukan kerja sama antara seluruh civitas akademika UMY,” jelasnya. (Zachra)

-->
Sumber suaramuhammadiyah.id
suaramuhammadiyah.id