Jurnalisme Muhammadiyah sebagai Dakwah Pencerahan - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 hari yang lalu

PWMJATENG.COM – Jurnalisme, dalam pengertian yangg luas, bukan hanya sebatas pekerjaan yangg melaporkan kejadian-kejadian di masyarakat. Lebih dari itu, kewartawanan juga merupakan sarana untuk menyampaikan pesan, membentuk opini, dan memberikan pencerahan kepada khalayak. Dalam konteks Islam, kewartawanan dapat dilihat sebagai bagian dari dakwah, ialah proses menyampaikan aliran Islam dengan langkah yangg relevan dan efektif. Muhammadiyah, sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, telah mengembangkan kewartawanan sebagai corak dakwah pencerahan yangg bermaksud untuk membimbing masyarakat kepada nilai-nilai kebenaran dan keadilan.

Konsep Dakwah Pencerahan dalam Jurnalisme Muhammadiyah

Dakwah pencerahan dalam kewartawanan Muhammadiyah berfokus pada penyampaian info yangg tidak hanya betul secara faktual, tetapi juga memberi faedah yangg lebih luas bagi masyarakat. Muhammadiyah menganggap bahwa dakwah bukan hanya soal menyampaikan aliran agama, tetapi juga mencakup aspek pendidikan, sosial, dan kemanusiaan. Oleh lantaran itu, dalam praktik kewartawanan Muhammadiyah, info yangg disajikan tidak hanya sekedar mengabarkan peristiwa, tetapi juga membujuk masyarakat untuk berpikir kritis, memahami isu-isu sosial dengan perspektif yangg lebih luas, serta menciptakan solusi untuk masalah yangg dihadapi.

Menurut Haedar Nasir, Ketua Umum PP Muhammadiyah, kewartawanan Muhammadiyah kudu dapat menjadi wahana untuk memberikan pencerahan yangg mencerahkan kehidupan umat manusia. Jurnalisme tidak hanya menyampaikan info yangg faktual, tetapi juga menyentuh aspek moral dan etika yangg sesuai dengan aliran Islam. Dakwah yangg dilakukan melalui media, baik itu media cetak, online, maupun melalui media sosial, kudu bisa menyentuh hati dan pikiran masyarakat agar mereka dapat memahami kebenaran dan memilih jalan hidup yangg lebih baik.

Peran Media dalam Dakwah Muhammadiyah

Media merupakan sarana yangg sangat efektif dalam menyampaikan dakwah pencerahan kepada masyarakat luas. Dalam perihal ini, media yangg digunakan oleh Muhammadiyah dapat mencakup beragam platform, mulai dari surat kabar, majalah, televisi, hingga internet. Seiring perkembangan teknologi informasi, Muhammadiyah juga memanfaatkan media digital dan sosial untuk mengakses lebih banyak audiens, dari beragam kalangan dan latar belakang. Hal ini menjadi penting, mengingat tantangan dalam menghadapi arus info yangg sangat sigap dan tidak selalu dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Muhammadiyah mempunyai beragam saluran media yangg telah lama menjadi bagian dari dakwah mereka, seperti majalah Suara Muhammadiyah yangg telah diterbitkan sejak tahun 1933. Majalah ini tidak hanya berisi info tentang aktivitas organisasi, tetapi juga mengangkat isu-isu sosial yangg relevan dengan kehidupan umat Islam. Dalam setiap terbitannya, Suara Muhammadiyah berupaya memberikan pencerahan melalui tulisan yangg berbobot dan mendalam, menyajikan pandangan Islam terhadap masalah-masalah sosial yangg tengah berkembang.

Baca juga, 7 Hak Anak yangg Harus Dipenuhi Orang Tua

Selain itu, Muhammadiyah juga datang dalam beragam platform digital, seperti situs web dan akun media sosial. Di sini, mereka mengupayakan untuk menyebarkan info yangg tidak hanya informatif, tetapi juga mendidik dan menginspirasi masyarakat. Melalui media ini, Muhammadiyah membujuk umat Islam untuk memahami Islam secara lebih dalam dan kontekstual, agar aliran Islam dapat memberikan solusi terhadap persoalan yangg dihadapi oleh bangsa dan negara.

Jurnalisme Muhammadiyah: Memperjuangkan Kebenaran dan Keadilan

Dalam konteks kewartawanan Muhammadiyah, ada dua prinsip dasar yangg menjadi landasan dalam setiap laporan alias tulisan yangg diterbitkan, ialah kebenaran dan keadilan. Kebenaran, dalam perihal ini, berfaedah bahwa info yangg disampaikan kudu sesuai dengan kebenaran dan dapat dipertanggungjawabkan. Tidak ada ruang untuk hoaks alias info yangg menyesatkan. Sementara itu, keadilan berfaedah bahwa media kudu memberikan ruang yangg setara bagi semua pihak, tanpa diskriminasi alias keberpihakan yangg tidak proporsional.

Hal ini sejalan dengan semangat dakwah Islam yangg selalu mengedepankan nilai-nilai keadilan dan kebenaran. Jurnalisme Muhammadiyah bukan hanya bermaksud untuk memberitakan apa yangg terjadi, tetapi juga berupaya untuk membongkar ketidakadilan yangg ada di masyarakat. Misalnya, melalui pemberitaan tentang kemiskinan, ketimpangan sosial, alias pelanggaran kewenangan asasi manusia, media Muhammadiyah berupaya untuk memberikan bunyi kepada mereka yangg terpinggirkan dan mendesak perubahan yangg lebih baik.

Mengedepankan Etika dalam Jurnalisme

Selain kebenaran dan keadilan, etika jurnalistik juga merupakan prinsip yangg sangat dijunjung tinggi dalam kewartawanan Muhammadiyah. Jurnalisme yangg beretika tidak hanya mematuhi kode etik jurnalistik yangg berlaku, tetapi juga mengedepankan nilai-nilai moral yangg sesuai dengan aliran Islam. Media Muhammadiyah selalu berupaya untuk menyajikan buletin yangg dapat membangun karakter bangsa dan umat, serta menghindari pemberitaan yangg dapat merugikan pihak tertentu alias memecah belah persatuan.

Etika dalam kewartawanan Muhammadiyah juga mencakup tanggung jawab sosial. Setiap tulisan dan pemberitaan yangg disebarkan tidak hanya untuk kepentingan upaya alias sensasi semata, tetapi lebih kepada tujuan yangg lebih luhur, ialah memberikan faedah kepada umat manusia. Dengan demikian, media Muhammadiyah tidak hanya berfaedah sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai pemasok perubahan yangg mengedukasi dan membimbing masyarakat kepada jalan yangg benar.

Jurnalisme Muhammadiyah dan Tantangan Ke depan

Tantangan terbesar dalam kewartawanan Muhammadiyah ke depan adalah gimana terus menghadapi kemajuan teknologi dan perkembangan media yangg sangat cepat. Di era digital, info tersebar begitu sigap dan tidak selalu dapat dikontrol. Oleh lantaran itu, Muhammadiyah perlu terus beradaptasi dan memperkuat keahlian dalam mengelola media digital. Hal ini krusial agar dakwah pencerahan yangg mereka usung tidak tergerus oleh info yangg salah alias hoaks.

Selain itu, tantangan lain yangg dihadapi adalah gimana menjaga konsistensi dalam menyampaikan pesan dakwah yangg tidak hanya berbasis pada teori, tetapi juga dapat diterima dan dipahami oleh masyarakat luas, termasuk generasi muda yangg condong lebih terhubung dengan media sosial.

Ikhtisar

Jurnalisme Muhammadiyah sebagai dakwah pencerahan mempunyai peran yangg sangat krusial dalam memberikan pemahaman yangg lebih luas dan mendalam tentang aliran Islam serta mengatasi persoalan sosial yangg ada di masyarakat. Melalui media, Muhammadiyah berupaya menyampaikan pesan-pesan kebenaran, keadilan, dan etika yangg sesuai dengan aliran Islam. Dengan tetap memegang teguh prinsip-prinsip dasar kewartawanan yangg beretika dan bertanggung jawab, Muhammadiyah dapat terus memperkuat peranannya dalam menciptakan masyarakat yangg lebih pencerahan dan setara di masa depan.

Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Jumlah Pengunjung : 102

-->
Sumber pwmjateng.com
pwmjateng.com