Jelang Ramadhan, Ponpes Karangasem Muhammadiyah Siapkan Santri Terjun ke 22 Desa - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 tahun yang lalu
Para santri mengikuti pra-pekan dakwah sebelum terjun ke desa-desa pada bulan Ramadhan. (Nandiroh/KLIKMU.CO)

Lamongan, KLIKMU.CO – Pekan dakwah merupakan agenda turun gunung para santri kelas XI tingkat SMA nan diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Karangasem Muhammadiyah setiap tahun di bulan Ramadhan. Sebanyak 22 desa nan tersebar di Provinsi  Jawa Timur bakal menyambut kehadiran para santri pekan dakwah nan telah lolos seleksi peserta pekan dakwah.

Program mulia ini diterapkan sejak lama untuk menguji keahlian dakwah santri dan santriwati sebagai ikhtiar melahirkan para mubaligh di tengah masyarakat. Sebagai pusat kaderisasi para mubaligh, nama Ponpes Karangasem Muhammadiyah sudah dikenal oleh masyarakat luas hingga mancanegara sebagai ponpes pencetak kader dakwah.

Kemampuan berceramah para santri juga tidak lepas dari aktivitas rutin pesantren, ialah muhadloroh nan dilaksanakan setiap Senin dan Kamis. Nah, sebelum turun gunung, para santri XI SMA diberi pembinaan pra-pekan dakwah nan berjalan selama tiga hari di Aula Abdurrahman Syamsuri.

Pembinaan pra-pekan dakwah nan berjudul ‘’Workshop Metodologi Korps Muballigh’’ ini berjalan sejak Rabu (1/3) sampai Jumat (3/3).

Dalam proses pembinaan, materi hari pertama adalah Manhaj Dakwah oleh Drs KH Abd. Hakam Mubarok Lc MPd selaku Pengasuh Pondok Pesantren Karangasem Muhammadiyah nan juga putra dari Pendiri Ponpes Karangasem.

Kemudian, dilanjutkan materi kedua tentang Thoriqotud (metode) Dakwah nan disampaikan oleh Fatih Futhoni SPdI MPd.

”Sebelum berangkat pekan dakwah, paling tidak persiapkan kultum sepuluh kali dan persiapkan ayat untuk memimpin sepuluh kali dengan tajwid nan benar,” jelas Ustadz Fatih saat memberikan pesan kepada santri putra.

Pesan ini dimaksudkan agar santri serius dalam melaksanakan pekan dakwah di beragam pelosok desa. Terlebih, santri putra Ponpes Karangsem telah dikenal sebagi pemimpin shalat dengan referensi tilawah nan bagus.

”Jadilah seperti tawon nan hinggap di tempat bersih kemudian pergi meninggalkan madu. Jangan seperti lalat nan hinggap mencari tempat nan kotor kemudian meninggalkan penyakit,” tambah Kabag Pendidikan Ponpes Karangasem tersebut di akhir materi.

Selanjutnya, pada hari kedua materi tentang Etika Muballigh disampaikan oleh Ustadz Mufti Labib Lc MCI selaku pengasuh Pondok Pesantren Karangasem Muhammadiyah. Berikutnya dilanjutkan materi pembinaan tentang Sosiologi Dakwah oleh Ustadz Nasrudin MPd dengan lama kurang lebih 2 jam.

Adapun pemberian materi pada hari terakhir tentang metodologi pengajaran di TPA disampaikan oleh Aisyah SAg. ”Kalau kalian (santri) memerlukan materi pengajaran untuk anak-anak TPA, silakan hubungi ibu kelak saya kasih,” ujar alumnus Ponpes Karangasem tersebut.

Ia menegaskan bahwa untuk mengajar anak TPA perlu pengetahuan sehingga dapat memahami ilmu jiwa anak awal ketika berlangsungnya proses pembelajaran anak-anak merasa nyaman dan menikmati. Perintah berceramah sesungguhnya telah Allah jelaskan dalam Al-Qur’an untuk membujuk dan menggerakkan manusia agar menaati ajaran-ajaran Allah, termasuk amar ma’ruf nahi munkar. (Nandiroh /AS)

-->
Sumber Klikmu.co
Klikmu.co