Jangan Ada yang Kumuh, Panti Muhammadiyah Harus Kelas Primer - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 tahun yang lalu
Lima kepala LKSA Panti Asuhan Muhammadiyah sedang dilantik Wakil Ketua PDM Surabaya M. Arif An. (Nashiiruddin/KLIKMU.CO)

Surabaya, KLIKMU.CO – Majelis Pelayanan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya melantik lima kepala Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Panti Asuhan Pesantren Muhammadiyah se-Kota Surabaya Ahad (19/3).

Pelantikan itu berbarengan dengan aktivitas Tarhib Ramadhan 1444H nan dilaksanakan di perguruan Muhammadiyah Kemlaten, Jalan Kemlaten Baru Utara No 41-43 Kebraon, Kecamatan Karangpilang.

Kelima kepala LKSA Muhammadiyah nan dilantik adalah LKSA KH Mas Mansyur II Pabean Fahad, LKSA Muhammadiyah Pakis Heri Irwanto, LKSA Buya Hamka Simokerto Thoriq Mahmudin, LKSA Muhammadiyah Karangpilang Purnomo Adi Sugiarto, dan LKSA Muhammadiyah Gayungan Khoirun Nasihin. Kegiatan ini juga mengusung tema “Melejitkan Potensi Menuju LKSA Berkemajuan dan Mencerahkan Umat.”

Acara pun dihadiri oleh Ketua Majelis Pelayanan Kesejahteraan Sosial Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya Ferry Yudi Antonis Saputra SHI MPdI, Wakil Ketua PDM Kota Surabaya HM Arif An SH, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya Dr HM. Ridlwan MPd, Ketua MPKS Jawa Timur Drs Hudi Nurwulan MM, dan Sekda Surabaya Dr Ikhsan.

Dalam sambutannya, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya Dr HM. Ridlwan MPd merasa bangga terhadap LKSA Panti Pesantren Muhammadiyah kota Surabaya.

“Kami atas nama PDM Kota Surabaya merasa bangga terhadap geliat LKSA Panti Pesantren Muhammadiyah Kota Surabaya. Insya Allah Panti Muhammadiyah Surabaya ini bakal kami perhatikan dengan sungguh-sungguh. Sehingga tidak ada panti nan kumuh, tidak ada panti nan terbelakang, tetapi panti kudu kelas primer,” katanya.

“Mengasuh anak-anak panti itu sangat besar pahalanya, apalagi di dalam sabda nabi disebutkan bahwa kedekatan di alambaka di surga kelak seperti dua jari jadi sangat dekat. Sehingga jika ada pengurus panti nan tidak memperhatikan santrinya, saya minta MPS langsung mengganti. Jangan dibiarkan pengurus panti itu tidak memperhatikan santrinya,” tegasnya.

Dia menambahkan, menjelang Ramadhan ini panti didikan Muhammadiyah kudu menyiapkan diri tidak hanya memenuhi kebutuhan makan, minum, sandang, pangan dan sebagainya. Tapi juga menyiapkan panti ini untuk menjaga kebersihan, kesucian, dan nan tidak kalah krusial adalah gimana anak-anak nantinya dalam bulan Ramadhan itu betul-betul ditempa aqidahnya, akhlaknya, dan ibadahnya dengan sungguh-sungguh.

Ridlwan berambisi selama satu bulan penuh pengurus panti didikan Muhammadiyah memperhatikan dan meningkatkan dari segi fisiknya, kebersihannya, dan juga dari segi rohaninya.

“Program PDM selain pendidikan juga panti didikan nan menjadi program rutinitas kami. Sehingga jika ada pengurus nan kesulitan mengenai dengan operasional dan sebagainya, bisa berkirim surat kepada PDM, bisa kami tempuh dari beragam jalan. Bisa kita sinergikan dengan kampus dengan Universitas Muhammadiyah Surabaya alias kita sinergikan dengan AUM nan memang sudah waktunya untuk memberikan subsidi,” bebernya.

Dia mengingatkan bahwa di Muhammadiyah tidak boleh besar sendiri, tetapi kudu saling memberi saling bertaawun. Harus memperhatikan mengenai dengan kesehatan, kesejahteraan, dan pendidikan anak-anak. Panti didikan Muhammadiyah ini kudu bisa memberikan pelayanan nan lebih. Benar-benar dilayani dengan baik dan diperhatikan dengan baik.

“Saya pikir panti didikan juga bisa bersinergi dengan Pemerintah Kota Surabaya,” imbuhnya.

Menurutnya, Pemerintah Kota Surabaya banyak menyediakan beragam jenis training beragam jenis pemberdayaan masyarakat. Oleh lantaran itu, dinergi dengan Pemerintah Kota Surabaya untuk memberikan bekal keahlian terhadap anak-anak panti sangat penting.

“Insya Allah dengan kesungguhan dari bapak ibu pengurus panti dan juga penduduk Muhammadiyah mengenai dengan gimana memberikan keahlian anak panti sehingga bisa berdikari ini adalah bagian nan sangat penting,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Surabaya Dr Ikhsan SPsi MM mengatakan bahwa kita tahu semua sekolah Muhammadiyah itu sekolah swasta baik di Kota Surabaya. Tentu panti Muhammadiyah juga kudu menjadi panti percontohan.

“Maka dari itu, dengan adanya pelantikan lima pengurus panti tentunya semua berambisi bisa memberi tanggung jawab. Menjadi kebaikan jariyah berbareng Insya Allah pintu masuk surga terbuka dengan ngopeni anak yatim nan ada di panti,” tuturnya.

“Jangan sampai ada anak-anak nan terlantar lantaran Surabaya juga mempunyai banyak panti nan anak-anak tinggal di dalam maupun di luar. Kebijakan Ibu Kemensos itu lebih baik anak yatim ketika tetap mempunyai family bisa tinggal berbareng family seperti pamannya. Kalau tidak ada baru mungkin bisa masuk ke pati lantaran pola asuh itu memang lebih baik dengan keluarganya,” imbuhnya.

Ikhsan menambahkan, pemkot juga mempunyai program bagi anak nan tidak bisa seperti anak panti untuk bisa melanjutkan kuliah. Bisa mendapatkan danasiwa sepenuhnya dari pemkot baik SPP dan juga biaya hidup semua bakal ditanggung sama pemkot hingga sampai selesai. Hal ini diharapkan bisa memotivasi anak-anak dan pengurus-pengurus lainnya.

“Program pengentasan kemiskinan itu dari pendidikan. Kalau pendidikan itu tuntas Insya Allah kemudian anak-anak itu bisa bekerja dan hidupnya lebih baik untuk memutus kemiskinan dari keluarganya. Tapi itu juga tidak menjadi satu-satunya. Karena selain itu, kita juga bisa menjadi pengusaha sukses,” pungkasnya.  (Nashiiruddin/AS)

-->
Sumber Klikmu.co
Klikmu.co