*) Oleh: Dr. Ajang Kusmana
Di saat semakin hari beban terasa semakin berat, pikiran terasa semakin penat, hujan kesedihan semakin lebat, dan jiwa terasa semakin terikat kuat, apakah saatnya kita bertekuk dengkul dengan ini semua? Tidak, lantaran Allah Ta’ala telah berjanji:
وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُۥ مَخۡرَجٗا ٢ وَيَرۡزُقۡهُ مِنۡ حَيۡثُ لَا يَحۡتَسِبُۚ وَمَن يَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسۡبُهُۥٓ…
“…Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia bakal membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yangg tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah bakal mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu….” (QS. Ath Thalaq : 2-3).
Apabila engkau menghadapi suatu masalah yangg engkau tak sanggup untuk mengubahnya, tetaplah ikhtiar, jalan keluar itu ada.
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا ، إِلاَّ كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
“Tidaklah seorang Muslim tertimpa suatu keletihan dan penyakit (yang terus menimpa), kekhawatiran, dan kesedihan, tidak juga gangguan dan kesusahan, apalagi duri yangg melukainya, melainkan Allah bakal menghapus kesalahan-kesalahannya.” (HR. Bukhari no. 5641).
Yakinlah! Di Balik Kesulitan, ada pahala, solusi, dan Kemudahan yangg dekat.
Dari Anas bin Malik, bahwa beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاَءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِىَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ
“Sesungguhnya pahala besar lantaran jawaban untuk ujian yangg berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia bakal menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yangg ridho, maka dia yangg bakal meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa yangg tidak suka, maka Allah pun bakal murka.” (HR. Ibnu Majah no. 4031, hasan).
Oleh lantaran itu, sikap yangg betul dari seorang muslim ketika sedang ditimpa ujian dan musibah adalah bersabar, ikhtiar, dan mengharap pahala.
Hal ini lantaran sesungguhnya setelah adanya kesulitan, pasti bakal datang beragam macam kemudahan. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً ؛ إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al–Insyirah : 5 – 6).
Allah Ta’ala berfirman,
سَيَجْعَلُ اللَّهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْرًا
“Allah kelak bakal memberikan kelapangan sesudah kesempitan.” (QS. Ath Tholaq: 7)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَأَنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً
“Bersama kesulitan, ada kemudahan.”
Allah Ta’ala berfirman:
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
“Dan peralatan siapa yangg bertawakal kepada Allah niscaya Allah bakal mencukupkan (keperluan) nya.” (QS. Ath Tholaq: 3).
Dalam Al Istiqomah, disebutkan:
وَاِذَا عَظُمَت المِحْنَةُ كَانَ ذَلِكَ لِلْمُؤْمِنِ الصَّالِحِ سَبَبًا لِعُلُوِّ الدَرَجَةِ وَعَظِيْمِ الاَجْرِ
“Cobaan yangg semakin berat bakal senantiasa menimpa seorang mukmin yangg shalih untuk meninggikan derajatnya dan agar dia semakin mendapatkan ganjaran yangg besar.”
Kewajiban kita adalah bersabar dan bersabar. Ganjaran bersabar sangat luar biasa. Ingatlah janji Allah:
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Sesungguhnya orang-orang yangg bersabar, ganjaran bagi mereka adalah tanpa hisab (tak terhingga).” (QS. Az Zumar: 10).
Sabar adalah menjalani proses, menyempurnakan ikhtiar, selebihnya tawakal dengan menahan diri dari menggerutu, mengeluh dan putus asa. (*)
Untuk mendapatkan update sigap silakan berlangganan di Google News