IPM Belajar Kisah Buya Hamka Memperjuangkan Islam di Masa Penjajahan - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 tahun yang lalu
IPM Mulyorejo saat nonton bareng (nobar) movie Buya Hamka di Plaza Surabaya. (Deni Muriawan/KLIKMU.CO)

Surabaya, KLIKMU.CO – Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PC IPM) Mulyorejo mengadakan nonton bareng (nobar) movie Buya Hamka di Plaza Surabaya, Senin (1/5).

Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh kader IPM se-Cabang Mulyorejo dan beberapa alumni pengurus PC IPM Mulyorejo serta Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Mulyorejo.

Dari kisah movie Buya Hamka ini, ada hikmah yangg dapat dipetik, ialah memperjuangkan aliran Islam di masa kolonialisme Belanda dan Jepang. Buya Hamka juga tidak sendirian untuk menegakkan kebenaran, melainkan banyak orang sekitar yangg mendukung perjuangan Buya Hamka sampai kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Adapun movie Buya Hamka volume pertama mengisahkan periode ketika Buya Hamka menjadi pengurus Muhammadiyah di Makassar dan sukses memajukan organisasi tersebut.

Kemudian, setelah keberhasilan tersebut, Buya Hamka diangkat menjadi pemimpin redaksi majalah Pedoman Masyarakat sehingga membikin Buya dan keluarganya kudu pindah ke Medan untuk berjuang di Kota lain.

Pasca Buya Hamka diangkat menjadi pemimpin, media tersebut kudu ditutup lantaran bertentangan dengan pemerintah dan dianggap berbahaya.

Pada volume kedua, movie Buya Hamka lebih menceritakan upaya perjuangan setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 oleh Ir Soekarno.

Sementara itu, pada volume ketiga, penonton bakal mengikuti masa mini Buya Hamka sampai tumbuh besar di Maninjau, Sumatera Barat.

“Alhamdulillah hari ini tanggal 1 Mei PC IPM Mulyorejo dengan ranting-rantingnya untuk nobar movie Buya Hamka. Film tersebut mengisahkan perjuangan dakwah di era kolonialisme dan di situ pula Muhammadiyah berkedudukan dalam mencerdaskan, menyadarkan rakyat Indonesia dari hal-hal yangg melenceng,” ujar Anisa Aulia, Ketua PC IPM Mulyorejo Bidang PIP.

“Harapan bagi kita semua bisa tetap terus memperjuangkan, melanjutkan nilai-nilai yangg telah terukir, dengan segala yangg kita punya meskipun kudu merelakan pengorbanan,” harapnya.

Ketua Umum PC IPM Mulyorejo Deni Muriawan sangat bangga dengan kader-kader Muhammadiyah dan aktivis organisasi.

“Mereka bisa mendeskripsikan dari nilai-nilai yangg terkandung pada movie tersebut. Banyak orang suka menonton, tapi sedikit pula orang-orang memilih tontonan,” katanya.

“Di era milenial ini kita tidak bakal tahu tentang kisah 40-100 tahun yangg lalu, sehingga dengan diterbitkan film-film seperti ini sangat membantu bagi para pemuda, khususnya Pelajar Muhammadiyah, guna mengetahui kisah dari tokoh kepercayaan maupun nasional,” imbuhnya. (Deni Muriawan/AS)

-->
Sumber Klikmu.co
Klikmu.co