IMM FP UM Palembang Terapkan ‘Grand Design’ Perkaderan - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

PALEMBANG, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Palembang (PK IMM FP UM Palembang) sukses menggelar Darul Arqam Dasar di Komplek SD dan SMP Muhammadiyah, Kecamatan Kalidoni, Kota Palembang, Sumatera Selatan pada Jumat-Ahad (17-19/03/2023).

Berikut tim pembimbing DAD PK IMM FP UM Palembang tahun 2023 ialah Master Of Training IMMawan Preli Yulianto, Sekretaris Of Training IMMawan Yatino, Imam Of Training IMMawan Yudhistira Setiawan, dan Observer IMMawati Renita Dian Utami, Elsa Saputri, M Dwi Apriandi.

Preli Yulianto, S.P selaku Master Of Training mengatakan Grand Design Perkaderan alias SOP DAD PK IMM FP UM Palembang tahun 2023 ini dirancang sesuai Sistem Perkaderan Ikatan (SPI) terbaru (2021). Grand Design disesuaikan dengan kultur, kebutuhan internalisasi dari Komisariat IMM FP UM Palembang dengan berfokus pada target oriented bukan event organizer saja.

Perkaderan ini menerapkan falsafah pedagogi kritis (critical pedagogy) nan merupakan pendekatan pembelajaran nan berupaya menyadarkan logika kritis calon kader terhadap realitas sosial. Basic kader bakal terbentuk karakter paradigma intelektual nan kritis, solutif, dan kontributif.

“Kita ingat betul kata ideolog Pak Djasman bahwa pengembangan organisasi IMM bakal berorientasi kepada kualitas personil dari pada sekadar memperbesar jumlahnya. Hal itu jelas IMM adalah organisasi kader, organisasi bukan massa, bukan mencari banyak anggota, jumlah saja, tetapi mencari kader nan berkualitas,” jelas Preli kepada awak media pada Selasa (21/03/2023).

Prely lanjut, menjelaskan bahwa Darul Arqam secara etimologi-historis bahwa Darul berfaedah rumah dan Arqam adalah sahabat Nabi, Arqam bin Abi al-Arqam, nan dijadikan tempat pembinaan generasi awal Islam (as-sabiqun al-awaalun). Perkaderan Rasulullah SAW tersebut, melahirkan generasi Islam pertama seperti Abu Bakar, Ali bin Abi Thalib, Siti Khodijah binti Khuwailid, Abu Dzar al Ghifari, Abu Salamah, Bilal bin Rabah, Abu Ubaidah bin Jarrah, dan nan lain. Kemudian, Muhammadiyah menisbatkan dalam corak Perkaderan Persyarikatan, nan kemudian IMM mengangkat dalam perkaderan Ikatan. Harapannya kader IMM minimal mendekati, ataupun seperti sahabat Nabi Muhammad SAW.

“IMM kudu bisa merapatkan bariskan (terorganisir) tuntas secara internalisasi, lampau kemudian bisa melakukan manuver eksternalisasi aktivitas dalam tindakan nyata. Menebar kebermanfaatan, menawarkan konsepan narasi nan bisa dikolaborasikan ke luar baik masyarakat, maupun pemerintah,” Ungkap Preli nan juga penulis kitab Catatan Tinta Emas dari Narasi Menuju Aksi itu.

Ketua Umum PK IMM FP UM Palembang, IMMawan Yatino mengatakan dengan dilaksanakan perkaderan DAD ini Komisariat IMM FP UM Palembang semakin mempererat silaturahmi persaudaraan dalam Ikatan. IMM semakin solid dan maju kedepannya.

“Perkaderan DAD ini kami harapkan dapat membentuk kader IMM Fakultas Pertanian UM Palembang semakin kokoh dengan persaudaraan nan mereka pegang, mereka adalah kader Muhammadiyah dan siap menjadi penyambung hidup Muhammadiyah kedepannya. Oleh lantaran itu, jati diri seorang kader kudu mempunyai jiwa family nan kokoh agar pilar-pilar organisasi tidak tergoyahkan oleh suasana dan keadaan apapun,” terang Tino.

Perwakilan Peserta DAD Komisariat IMM FP UM Palembang, IMMawati Eca Harmareta mengatakan baru kali ini mengikuti pengkaderan, dan dari detik inilah saya bisa merasakan nan namanya kedisiplinan, kolaborasi, tanggung jawab, kebersamaan,dan jiwa petarung nan nyata. Banyak pengalaman berbobot nan saya dapatkan dari pengkaderan ini, pengkaderan ini bukan hanya tentang pengetahuan tetapi tentang kekompakan dan rasa mau tahu dalam sebuah organisasi.

“Harapan saya untuk IMM Komisariat Pertanian, lebih baik lagi dan lebih jaya lagi. Tetap jadi organisasi nan nyata, organisasi nan berfaedah untuk semua lingkungan dan nan terpenting organisasi nan bisa membimbing mahasiswa ke ranah nan lebih baik lagi. Saya percaya dengan tergabungnya dalam komisariat IMM Fakultas Pertanian ini bisa menjadikan saya insan nan religius, intelektual, dan humanis,” ungkap Eca.

Sementara itu, Peserta DAD IMMawati Dinda Trisnawati mengatakan aktivitas DAD banyak mendapatkan banyak teman, dan pengalaman. pepatah mengatakan carilah kawan sebanyak-banyaknya. Dalam aktivitas ini juga banyak materi nan diajarkan. Dari apa itu muhammadiyah, hingga pengetahuan tentang IMM itu sendiri. Kronologisnya diajarkan secara runtut, singkat, padat, dan jelas. Diajarkan langsung oleh orang-orang nan mahir dalam bidangnya. Diajarkan materi-materi lain nan sangat menambah pengetahuan dan wawasan, seperti materi tentang makulat dan problem solving. Materi tersebut sangat berfaedah dan tidak ada pada mata kuliah kampus.

“Banyak pengetahuan dan pengalaman nan diperoleh, dan seimbang dengan beragama kepada Allah SWT, ketika DAD ada materi tentang agama, salah satu nan dibahas adalah tentang akhlak. Tidak lupa, disana saya dan teman-teman melakukan sholat berjamaah dan dilanjutkan baca Al-Quran berbareng ketika maghrib dan subuh. Qultum juga ada, sehingga ada nasihat-nasihat baik nan tersampaikan nan dapat membikin hati tentram secara rohaniyah,” jelas Dinda.

“Kader IMM bakal menjadi kader Islam berkemajuan nan bisa datang dalam kehidupan umat, bangsa dan kemanusiaan semesta dan membawa misi Muhammadiyah sebagai aktivitas dakwah dan tajdid,” tutupnya.

Darul Arqam Dasar Komisariat IMM FP UM Palembang tersebut, berjalan 3 hari diikuti 41 peserta. Selama perkaderan itu adanya serangkaian materi utama diantaranya konsentrasi ideologi (Aqidah dan Tauhid, Ibadah Praktis Harian, Ke-Muhammadiyah-an, Ke-IMM-an),  lampau Kepemimpinan Ke-organisasian, dan wawasan kapita selecta, beberapa teori terapan seperti manajemen aksi, kajian sosial, pro kontra-manajemen konflik. (rilis imm)

-->
Sumber suaramuhammadiyah.id
suaramuhammadiyah.id