Hikmah di Balik Ujian Hidup - MuhammadiyahNews.com

*)Oleh:  Nurkhan
Kepala MI Muhammadiyah 2 Campurejo Panceng Gresik

Setiap manusia pasti mengalami ujian dalam hidup. Ada yangg diuji dengan kesulitan ekonomi, ada yangg diuji dengan kesehatan, ada pula yangg diuji dengan kehilangan orang yangg dicintai. Namun, di kembali setiap ujian, ada hikmah dan pelajaran berbobot yangg bisa kita ambil.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

“Apakah manusia mengira bahwa mereka bakal dibiarkan hanya dengan mengatakan, ‘Kami telah beriman,’ dan mereka tidak diuji?”
(QS. Al-Ankabut: 2)

Ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa ujian adalah bagian dari kehidupan seorang mukmin. Ujian bukanlah tanda kebencian Allah, melainkan corak kasih sayang-Nya agar kita semakin dekat kepada-Nya.

Ujian hidup adalah sunnatullah (ketetapan Allah) yangg pasti dialami oleh setiap manusia. Allah SWT telah menegaskan dalam Al-Qur’an bahwa kehidupan bumi ini tidak lepas dari ujian dan ujian.

Namun, di kembali setiap ujian, terdapat hikmah dan pelajaran yangg sangat berbobot bagi orang-orang yangg beriman. Berikut adalah penjelasan lebih perincian beserta dalil-dalil yangg mendukung:

1. Menghapus Dosa dan Meningkatkan Derajat
Rasulullah SAW bersabda:

“Tidaklah seorang muslim tertimpa kelelahan, penyakit, kecemasan, kesedihan, gangguan, alias kesusahan—bahkan duri yangg menusuknya—melainkan Allah bakal menghapus sebagian dosanya lantaran itu.”
(HR. Bukhari & Muslim)

Ujian yangg kita alami, baik besar maupun kecil, adalah sarana untuk membersihkan diri dari dosa-dosa. Sebagaimana emas yangg dimurnikan melalui api, manusia pun dimurnikan melalui ujian. Allah SWT berfirman:

“Dan sungguh bakal Kami berikan ujian kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita ceria kepada orang-orang yangg sabar.”
(QS. Al-Baqarah: 155)

2. Menguji Kesabaran dan Keimanan
Allah SWT berfirman:

“Apakah manusia mengira bahwa mereka bakal dibiarkan hanya dengan mengatakan, ‘Kami telah beriman,’ dan mereka tidak diuji?”
(QS. Al-Ankabut: 2)

Ujian adalah langkah Allah untuk menguji sejauh mana keagamaan dan kesabaran kita. Rasulullah SAW bersabda:

Sesungguhnya besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian. Dan sesungguhnya, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia bakal menguji mereka. Barangsiapa yangg ridha (menerima ujian itu), maka baginya keridhaan Allah. Dan barangsiapa yangg murka (tidak menerima), maka baginya kemurkaan Allah.”
(HR. Tirmidzi, hasan shahih)

3. Mengajarkan Kita untuk Bersyukur
Ujian mengingatkan kita untuk selalu berterima kasih atas nikmat-nikmat yangg selama ini mungkin kita lupakan. Allah SWT berfirman:

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika Anda bersyukur, niscaya Aku bakal menambah (nikmat) kepadamu; tetapi jika Anda mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.'”
(QS. Ibrahim: 7)

Ketika kita diuji dengan kesulitan, kita baru menyadari sungguh besar nikmat kesehatan, keluarga, alias rezeki yangg selama ini kita miliki. Rasulullah SAW bersabda:

“Lihatlah orang yangg berada di bawahmu (dalam perihal kekayaan dan kehidupan), dan jangan memandang orang yangg berada di atasmu. Karena perihal itu lebih layak agar Anda tidak meremehkan nikmat Allah yangg telah diberikan kepadamu.”
(HR. Bukhari & Muslim)

4. Mendekatkan Diri kepada Allah
Ujian seringkali menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah. Saat kita merasa lemah dan tidak berdaya, kita bakal lebih banyak bermohon dan memohon pertolongan-Nya. Allah SWT berfirman:

“Dan andaikan hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan angan orang yangg bermohon andaikan dia bermohon kepada-Ku.”
(QS. Al-Baqarah: 186)

Rasulullah SAW juga bersabda:

“Tidak ada seorang muslim yangg bermohon dengan suatu angan yangg tidak mengandung dosa alias memutuskan silaturahmi, melainkan Allah bakal memberikannya salah satu dari tiga hal: (1) dikabulkan doanya, (2) disimpan (pahalanya) untuk akhirat, alias (3) dihindarkan dari keburukan yangg setara dengan doanya.”
(HR. Ahmad, shahih)

5. Menguatkan Mental dan Spiritual
Ujian juga berfaedah untuk menguatkan mental dan spiritual kita. Allah SWT berfirman:

“Dan sungguh, Kami betul-betul bakal menguji Anda sehingga Kami mengetahui orang-orang yangg betul-betul berjihad dan bersabar di antara kamu, dan Kami bakal menguji perihal kamu.”
(QS. Muhammad: 31)

Rasulullah SAW bersabda:

“Perumpamaan seorang mukmin seperti tanaman yangg selalu ditiup angin ke kanan dan ke kiri. Demikianlah seorang mukmin, dia selalu diuji dengan beragam cobaan.”
(HR. Bukhari & Muslim)

6. Menyadarkan Kita bakal Kembali kepada Allah
Ujian juga menjadi pengingat bahwa kita adalah hamba yangg lemah dan selalu memerlukan Allah. Allah SWT berfirman:

“Dan Kami pasti bakal menguji Anda dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah berita ceria kepada orang-orang yangg sabar.”
(QS. Al-Baqarah: 155)

Bagaimana Sikap Kita dalam Menghadapi Ujian?

1. Bersabar dan Rida

Rasulullah SAW bersabda:

“Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin! Sesungguhnya semua perkaranya baik baginya, dan itu tidak dimiliki selain oleh seorang mukmin. Jika dia mendapatkan kebahagiaan, dia bersyukur, maka itu baik baginya. Jika dia tertimpa musibah, dia bersabar, maka itu pun baik baginya.”
(HR. Muslim)

2. Berdoa dan Bertawakal

Allah SWT berfirman:

“Dan peralatan siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah bakal mencukupkan (keperluannya).”
(QS. Ath-Thalaq: 3)

3. Terus Berusaha

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan.”
(QS. Al-Insyirah: 6)

Ujian adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan seorang mukmin. Ia bukanlah tanda kebencian Allah, melainkan corak kasih sayang-Nya untuk membersihkan, menguatkan, dan mendekatkan kita kepada-Nya. Dengan bersabar, bersyukur, dan bertawakal, kita bakal menemukan hikmah di kembali setiap ujian.

Semoga Allah SWT menjadikan kita termasuk orang-orang yangg sabar dan selalu mengambil pelajaran dari setiap ujian yangg kita hadapi.

.وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ