*) Oleh: Dr. Ajang Kusmana
Banyak orang sering dilanda kekhawatiran tentang masa depan: takut jatuh miskin, kehilangan pasangan, susah mendapat pekerjaan, alias perihal lainnya.
Kecemasan seperti ini dapat membikin hidup terasa berat. Namun, Allah Ta’ala memberikan peringatan yangg tegas tentang jelek sangka kepada-Nya:
“Dan agar Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan wanita dan orang-orang musyrik laki-laki dan wanita yangg mereka itu berprasangka jelek terhadap Allah. Mereka bakal mendapat giliran (kebinasaan) yangg banget buruk, dan Allah murka dan mengutuk mereka serta menyediakan bagi mereka neraka Jahanam. Dan (neraka Jahanam) itulah sejahat-jahat tempat kembali.” (QS. Al-Fath: 6)
Ayat ini menegaskan bahwa jelek sangka adalah sifat kaum munafik dan musyrik, yangg mengundang murka serta balasan Allah.
Mengapa Tidak Berprasangka Buruk?
Mari renungkan perjalanan hidup kita. Saat bayi, Allah menjamin rezeki kita meskipun kita tak bisa melakukan apa-apa. Ketika kecil, hidup terasa bebas dari kekhawatiran.
Namun kini, meski kita mempunyai ilmu, kemampuan, dan sarana untuk mencari rezeki, kenapa muncul rasa takut yangg berlebihan?
Kecemasan ini adalah tipu daya setan. Allah Ta’ala berfirman:
“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) Anda dengan kemiskinan (kefakiran) dan menyuruh Anda melakukan kekejian; sedangkan Allah menjanjikan untukmu pembebasan dari-Nya dan karunia. Dan Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 268)
Setan menanamkan rasa takut yangg membikin manusia terperangkap dalam pikiran negatif.
Padahal, Allah telah berjanji untuk menjaga dan mencukupkan kebutuhan hamba-Nya yangg bertawakal dan bertakwa kepada-Nya:
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia bakal mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yangg tiada disangka-sangkanya.” (QS. Ath-Thalaq: 2-3)
Solusi Menghilangkan Kecemasan
Kunci mengatasi kekhawatiran ini adalah memperbanyak dzikir dan mendekatkan diri kepada Allah. Ibnu Aun rahimahullah berkata:
“Mengingat manusia itu penyakit, dan mengingat Allah itu obat.”
Kita juga dianjurkan untuk bertobat atas dosa dan lebih sering merenungkan nikmat yangg Allah karuniakan:
“Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah Anda siarkan (ceritakan).” (QS. Adh-Dhuha: 11)
Dengan kepercayaan kepada Allah, kekhawatiran bakal berkurang, digantikan dengan ketenangan dan rasa syukur.
Jangan biarkan prasangka jelek menghalangi kita dari rahmat-Nya. Percayalah, Allah adalah sebaik-baik penolong dan penjaga.
Semoga Allah melapangkan hati kita untuk terus berbaikan sangka kepada-Nya. Aamiin. (*)
Untuk mendapatkan update sigap silakan berlangganan di Google News