Dua perihal nan menjadi karena bertahannya makhluk berjulukan manusia dalam kiprahnya sepanjang lintasan sejarah: Organisasi dan komunikasi. Dua piranti ini diproduksi logika dan budi manusia sebagai jawaban atas tantangan sekaligus pemenuhan kebutuhan hidupnya.
Organisasi, apa pun dasarnya, gimana pun corak dan level tingkatannya, menjadi jembatan antargenerasi dalam melanjutkan takdir sejarahnya. Fakta ini membikin usia biologi manusia pendek, tetapi kiprah sejarahnya bisa memperkuat sangat panjang dan lama. Organisasi, berbareng dengan diangkatnya pemimpin dan dibuatnya tata patokan alias hukum, disusun untuk mengupayakan kemauan dan kebutuhan hidup terpenuhi.
Pemimpin nan biasanya dipilih berasas kecakapan, kepandaian, dan kharisma lainnya adalah akibat lain dari berkumpulnya banyak orang. Setidak-tidaknya, jika ada 150 orang berkumpul untuk menghajatkan kepentingan bersama, posisi strategis pemimpin haruslah ada. Tanpa pemimpin, titik jumpa semua rencana setiap orang tidak bakal menjadi kesatuan mufakat untuk menjadi aktivitas bersama.
Tata patokan alias norma adalah kesepakatan agar masing-masing kewenangan dan kepemilikan perseorangan tidak melampaui pemisah dan mengganggu kewenangan dan kepemilikan orang lain. Aturan dibuat untuk menjadi peta jalan nan disepakati berbareng agar tata kelola kehidupan menjadi lebih rapi dan terarah. Terutama, agar masing-masing perseorangan mengetahui posisi dan peranannya.
Komunikasi. Prinsipnya, komunikasi adalah upaya manusia untuk menyampaikan pikiran, perasaan, dan kehendak ke orang lain. Komunikasi antarorang hanya mungkin jika ada medium perantara nan disepakati berbareng nan dinamakan bahasa. Bahasa adalah buatan kreatif-jenius berupa simbol-simbol nan mempunyai bunyi dan bentuk. Dengan bahasa, komunikasi melangkah resiprok, melangkah antargenrasi tanpa putus-sinambung.
Alasan sederhana sekaligus mendasar diterima sebagai argumen Kiai Haji Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah.
Sekolah nan dirintisnya kudu terus memperkuat dan berjalan. Keberlanjutan dan jalannya sekolah mensyaratkan payung nan sanggup ‘mengakali’ usia sang Kiai. Payung itu berjulukan organisasi. Organisasi menjaga kepunahan ide-gagasan-praksis nan telah lahir-berkembang. Sejarah lantas mencatat, kemampu-bertahan karya kebaikan nan dirintis Sang Kiai sinambung terus melampaui satu abad. Berkat organisasi.
Perjalanan melintas sejarah itu tentu hasil dialektika antara pengurus dari generasi ke generasi. Diskusi, perdebatan, dan musyawarah bersimpul ke dalam kebulatan buahpikiran menjadi kekayaan nan telah dan kudu dilestarikan. Komunikasi imajinatif dari bermacam isi kepala tetap kudu selalu diberi ruang dan fasilitas, sembari mempercayai mufakat adalah sebaik-baik instrumen penyaring dan pemeras gagasan. Komunikasi berujung mufakat adalah permata mahal organisaai nan telah dijaga lintas generasi. Tentu kudu dilanjutkan dan dibuat berkekuatan di dalam organisasi. Sekeras apa pun tumbukan gagasan, mufakat haruslah ujung lorong terang nan mau ditempuh bersama.
Komunikasi juga krusial dalam menjembatani kemauan dan ruh era (zeit-geist) nan sedang bersemi di organisasi secara khusus, dan masyarakat secara umum. Arti krusial organisasi berjalin-kelindan dengan keahlian organisasi itu membantu orang dalam memenuhi kebutuhannya.
Organisasi tentu perlu menyerap aspirasi isi kepala, daya kemauan jiwa masyarakat. Syarat utama utamanya tentu adalah komunikasi nan diterima oleh masyarakatnya. Ide, gagasan, dan nilai organisasi haruslah mampu, di satu sisi menjawab kemauan khalayak, di sisi lainnya perlu dikemas secara menarik dan diterima dengan baik.
Media sosial, terutama Twitter, ramai dan gempar dengan unggahan gambar akun Muhammadiyah. Unggahan pertama berisi maklumat Ramadan dan Idulfitri. Warga twitter, menanggapi unggahan akun Muhammadiyah disebabkan dalam gambar itu ada dua karakter mengenakan jersey kaus tim sepak bola Liverpool dan Chelsea. Tak hanya itu, dua karakter itu membawa bungkusan plastik zakat.
Bahasan tentang sepak bola adalah unik anak Twitter. Seru, lucu, meski kadang-kadang tak beradab. Unggahan akun Muhammadiyah itu mendapat reaksi positif dan meriah lantaran datang dengan bahasa nan diterima khalayak: Tim sepak bola. Singkatnya, akun Muhamamdiyah itu menyampaikan buahpikiran berupa pengumuman waktu puasa sekaligus berinteraksi-komunikasi dengan bahasa nan sesuai dengan penerimanya.
Unggahan lainnya nan juga mendapat reaksi semarak dari warganet adalah saat akun Muhammadiyah mengunggah ucapan Hari Perempuan Internasional. Dalam unggahan itu ada karakter anak mini mengenakan kaus Manchester United sedang menangis di gendongan ibunya. Di sebelah anak mini itu ada karakter burung bangau berwarna merah. Ubggahan itu beberapa hari setelah Manchester United dibantai 7-0 oleh Liverpool, klub merah berlogo bangau.
Musyawarah adalah sistem rutin untuk menjaga keberlangsungan organisasi. Di dalam musyawarah, dialektika komunikasi dengan langgam nan beraneka terjadi. Tentu nan perlu dijadikan panglima adalah kebulatan buahpikiran nan dimufakati. Kenapa? Karena warga, anggota, simpatisan, dan masyarakat umum menanti kiprah, perjuangan, dan upaya organisasi memenuhi rencana kebutuhannya: Pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi, politik, dan agama. Mereka menunggu hasil kebaruan pendapat dan tindakan. Oleh karenanya, setelah mufakat tercapai, komukasikan dengan elegan dan relate dengan ruh zamannya.
Selamat bermusyawarah!
*)Penulis : Ahmad Fuady – Dosen STIT Muhammadiyah Bojonegoro