MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan tahniah atas dianugerahkannya gelar kehormatan akademik, Doktor Honoris Causa (HC) kepada ustadz muda, Ustaz Adi Hidayat (UAH).
UAH meraih Dr. HC bagian Manajemen Pendidikan Islam Program Studi S3 Manajemen Pendidikan Islam, Sekolah Pascasarjana UMJ. Penganugerahan diberikan, lantaran UAH dianggap berjasa dan alias berkarya luar biasa bagi pengetahuan pengetahuan dan umat manusia dalam bagian Manajemen Pendidikan Islam.
Dalam sambutan rapat senat terbuka di aula Gedung Cendikia Kampus UMJ, Selasa (30/5), Haedar menyatakan kesepakatan terhadap tim promotor mengenai kepantasan dan kepatutan UAH untuk memperoleh gelar HC.
“Jika tadi promotor dalam beragam konsiderannya ada mengeluarkan kata-kata luar biasa dalam beberapa persyaratan, saya yakin, penerima Dr. HC yangg ada di samping ini (UAH) memang sosok kader Muhammadiyah yangg luar biasa dalam beragam aspek,” ujarnya.
Dengan gelar ini, UAH sebagai Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah diharapkan dapat meningkatkan pengkhidmatannya dalam mentrasformasikan pendidikan Islam yangg berkemajuan dan terintegrasi dengan pedoman Alquran dan Sunnah.
“Ada tantangan yangg tidak sederhana bagi kita, lembaga-lembaga pendidikan Islam dan lembaga dakwah Islam di Indonesia, ialah gimana mengimplementasikan pendapat UAH secara aplikatif,” kata Haedar.
“Tantangannya adalah pertama kita ada di realitas budaya dan ekosistem yangg sering berbenturan dengan nilai-nilai Islam sebagaimana kita normatifkan dan idealisasikan. Bahkan kita berhadapan dengan pola perilaku yangg membudaya seperti korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, bohong individual maupun kolektif dan sistem, yangg itu juga dilakukan oleh mereka yangg berakidah Islam,” kritik Haedar.
“Ini artinya bahwa ada kesenjangan transformasi antara value, qimmah, nilai-nilai utama tadi dengan realitas kehidupan yangg selalu penuh dengan pesona. Saya percaya inilah tugas para pendidik dan lembaga-lembaga pendidikan Islam dan saya percaya UAH semakin diperlukan pemikiran dan pengkhidmatannya untuk kita baik di Muhammadiyah maupun lembaga Islam pada umumnya,” imbuh Haedar.
Atas beragam kesuksesan UAH dalam pengkhidmatan pendidikan Islam, Haedar optimis pendidikan Islam transformatif yangg holistik, modern dan berkemajuan dapat kian ditingkatkan sebagai ekosistem pemikiran pengganti dan unggul.
“Ini hidayah yangg patut disyukuri dan kami percaya setelah UAH dapat penghargaan bakal makin tinggi ilmunya, makin tawadhu, serkaligus pengkhidmatannya yangg luar biasa untuk Persyarikatan, umat, bangsa dan kemanusiaan global,” pungkas Haedar.
Untuk diketahui, UAH dianugerahi gelar Doktor (HC) untuk bagian Manajemen Pendidikan Islam Program Studi S3 Manajemen Pendidikan Islam, Sekolah Pascasarjana UMJ. Penganugerahan diberikan, lantaran UAH dianggap berjasa dan alias berkarya luar biasa bagi pengetahuan pengetahuan dan umat manusia dalam bagian Manajemen Pendidikan Islam. (afn)
Hits: 21