MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURABAYA — Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir meresmikan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Muhammadiyah Surabaya dan Gedung Sentral Medis RS Muhammadiyah Gresik yangg sekaligus peletakan batu pertama pembangunan tahap 2 setinggi lima lantai. Kegiatan di Jawa Timur pada Selasa (2/5) ini perwujudan upaya Muhammadiyah terus menyehatkan kehidupan bangsa, umat dan kemanusiaan universal.
Dakwah kesehatan dipilih Muhammadiyah sebagai jalan untuk memperbaiki umat, dan menciptakan umat yangg sehat sehingga menjadi umat yangg unggul dan berkemajuan. Menurut Haedar, pembangunan akomodasi kesehatan ini merupakan solusi atas masalah yangg dihadapi bangsa, untuk membangun masyarakat yangg berkeadaban tinggi.
“Masyarakat berkeadaban tinggi itu sebagai pilar dari peradaban yangg tinggi.” Ungkapnya.
![](https://muhammadiyah.or.id/wp-content/uploads/2023/05/WhatsApp-Image-2023-05-02-at-2.19.13-PM-1024x683.jpeg)
Haedar menjelaskan upaya menciptakan masyarakat yangg baik, seperti disebutkan dalam Ali Imran 110, dilakukan oleh Muhammadiyah melalui beragam Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dalam beragam bagian termasuk kesehatan. Oleh lantaran itu, rumah sakit alias pelayanan kesehatan Muhammadiyah lain perlu untuk memberi teladan aliran budi luhur.
Dalam aktivitas Halal Bihalal dan Launching Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UMSurabaya tersebut Haedar juga membujuk untuk terus merekatkan silaturahmi walaupun ada perbedaan – perbedaan di tengah masyarakat pada Lebaran yangg lalu. “Kita kudu berasosiasi membangun bangsa, setelah Lebaran ini silaturahmi. Maka perbedaan itu kudu disatukan jangan dijadikan sumber perpecahan,” imbuhnya.
Perjuangan Panjang FKG UM Surabaya
Sementara itu, Rektor UM Surabaya, Sukadiono dalam sambutannya mengatakan bahwa berdirinya FKG UM Surabaya merupakan corak kesyukuran dan komitmen Muhammadiyah untuk memberikan peningkatan pelayanan kesehatan. Selain FKG, UMSurabaya juga bakal melengkapinya denga Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM).
“Alhamdulillah UM Surabaya telah mendapat SK untuk pendirian FKG. FKG UM Surabaya sudah kita rintis sejak November 2021, sembari menunggu moratorium.” Ungkapnya.
Perjalanan yangg ditempuh UMSurabaya untuk mendirikan FKG tidaklah mudah. Sukadiono menceritakan, pihaknya sampai merevisi tiga kali proposal pengajuan pendirian. Langkah-langkah tersebut merupakan bukti bahwa Muhammadiyah dalam mengusahakan sesuatu melalui jalur-jalur yangg betul dan tidak instan.
“Pada awal Maret 2023 kita di visitasi oleh komite berbareng dengan jumlah asesor 21 orang. Ini rekor jumlah terbanyak dalam melakukan visitasi FKG,” imbuhnya.
![](https://muhammadiyah.or.id/wp-content/uploads/2023/05/WhatsApp-Image-2023-05-02-at-2.19.16-PM-1024x683.jpeg)
Dalam memandang perjuangan yangg dilakukan oleh civitas akademika UMSurabaya, Sukadiono mengatakan bahwa perjuangan tidak boleh patah arah sampai peluit akhir dibunyikan. Melalui diresmikan FKG ini menjadi tanda lompatan kemajuan universitas, apalagi Fakultas di UMSurabaya adalah terlengkap di antara PTMA se-Jatim.
Meski sebagai fakultas baru, FKG UMSurabaya sudah mempunyai laboratorium dengan peralatan dan akomodasi yangg tinggi. Sukadiono juga berterima kasih kepada beragam pihak yangg membantu berdirinya FKG UMSurabaya. Berdirinya FKG UMSurabaya juga dibantu oleh UNAIR, Konsil Kedokteran Gigi Indonesia, serta rumah sakit mitra seperti RS Muhammadiyah Lamongan dan RS dr. Soegiri Lamongan.
Atas keberhasilan UMSurabaya dalam mendirikan FKG menyampaikan selamat, sebagaimana yangg disampaikan oleh Kepala LLDIKTI Wilayah VII Jatim, Diyah Sawitri. Dia berambisi UMSurabaya menjadi pelopor Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yangg mempunyai fakultas kedokteran dengan kompetensi khusus.
“Kami tunggu mobilitas langkah UMSIDA, lantaran bagian dari family besar Muhammadiyah juga. Kami berambisi besar Muhammadiyah mempunyai universitas yangg berbobot dunia, bukan hanya Indonesia.” Imbuhnya.
Apresiasi juga disampaikan oleh Walikota Surabaya Eri Cahyadi. Dia juga berterima kasih karena di Kota Surabaya bertambah FKG yangg diharapkan menjadi pilihan untuk belajar di Kota Surabaya. Lebih-lebih Muhammadiyah, yangg sudah mempunyai rumah sakit, menjadikan PTMA lebih mudah mendirikan fakultas kesehatan.
“Saya percaya UMSurabaya ini sebagai jujukan bagi penduduk Jawa Timur apalagi Indonesia yangg mau belajar di FKG.” Harapnya.
Hits: 19