KLIKMU.CO – Supipi Kandegedara menginjakkan kaki pertama kali di Bandara Juanda T1 pada Selasa (7/1/2025). Meski tampak capek setelah perjalanan panjang, senyumnya mengembang saat berjumpa dengan family tuan rumah (host family) dan guru-guru SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (Smamda).
“Hello, nice to meet you. I am Supipi,” sapa wanita asal Sri Lanka tersebut.
Supipi, yangg berkawan disapa Suvi, sangat terkesan dengan penyambutan hangat dari pihak Smamda. Keberadaan banner bertuliskan “Welcome to Surabaya Supipi” membuatnya merasa sangat istimewa.
“It’s surprising! The warm welcome and the banner make me feel really special. The warm reception exceeds my expectation,” ungkapnya.
Gadis berumur 26 tahun ini menempuh perjalanan dari Sri Lanka ke Surabaya selama delapan jam. Perjalanan tersebut sempat tertunda lantaran penerbangan dari Sri Lanka ke Jakarta mengalami keterlambatan selama dua jam.
Setibanya di Surabaya, Suvi berbareng host family—keluarga Alief Raka (kelas 11.10), Tanti Puspitorini SS (Wakil Kepala Smamda), Mas’ad Fachir MMT, dan Evan perwakilan dari AIESEC—melanjutkan perjalanan ke Rumah Makan Ikan Bakar Cianjur dekat airport untuk makan malam.
Di rumah makan tersebut, Suvi mencoba beberapa hidangan unik seperti tahu goreng, cah kailan, dan sup ikan.
“Hmm, delicious! I really enjoy the flavors,” ungkapnya dengan antusias.
Namun, rasa capek akhirnya membikin Suvi memutuskan segera pulang untuk beristirahat setelah makan malam.
It Was a Culture Shock
Sesampainya di rumah, Suvi langsung beristirahat. Namun, subuh berikutnya, dia terbangun lantaran bunyi azan yangg berkumandang. Ia mengira ada aktivitas masyarakat di pagi itu. Ibunda Alief, Laksmi Hapsari, kemudian menjelaskan tentang azan dan tradisi sholat di Indonesia.
“It’s a culture shock,” ujar Suvi. “It’s a new experience for me, but I appreciate the cultural richness of the call for prayer,” tambahnya.
Terkesan dengan Smamda
Rabu (8/1/2025) menjadi hari pertama Suvi mengunjungi Smamda. Lagi-lagi, dia merasa terkesan.
Menurutnya, keramahan family besar Smamda memberikan kesan yangg mendalam. Suvi menyebut Smamda sebagai tempat yangg menginspirasi dan menawarkan banyak kesempatan untuk belajar. Ia juga kagum dengan akomodasi modern yangg dimiliki Smamda.
“I’m impressed by the school’s modern facilities and how well-maintained everything is,” ujarnya.
Ia pun semakin antusias untuk mempelajari kebudayaan, tradisi, dan bahasa lokal selama berada di Surabaya.

Rencana Mengajar di Smamda
Alumni Colombo University bidang Finance dari Fakultas Management and Finance ini dijadwalkan mulai mengajar di Smamda pada Senin (13/1/2025).
“I would like to share ideas about Sri Lanka, namely culture, art, language, education, and many more,” jelasnya. Suvi juga berencana mendorong siswa untuk berpikir kritis dan mengasah keahlian problem solving.
Suvi merupakan peserta program pertukaran AIESEC yangg bakal menjadi pembimbing tamu di Smamda. Kehadirannya sangat ditunggu-tunggu. Sebab, terakhir kali Smamda mendatangkan pembimbing tamu adalah pada tahun 2019, ialah Yura Shimizu dari Jepang dan Wisuthinian Amnuai dari Thailand.
(Tanti Puspitorini/AS)