Jakarta, InfoMu.co – Sejumlah kota besar Eropa sekarang memutus hubungan dengan Israel, termasuk perdagangan peralatan dan jasa. Mengutip Aljazeera dan Middle East Eyes Senin (1/5/2023), setidaknya ada tiga kota yangg melakukan itu, sepanjang 2023 ini.
Terbaru pemutusan hubungan dilakukan kota di Belgia, Liege, pekan kemarin. Israel dianggap melakukan politik apartheid atas pelecehan yangg dilakukannya ke penduduk Palestina.
“Mosi diperkenalkan oleh Partai Buruh Belgia (PTB) dan disetujui oleh pejabat kota,” tulis media itu.
“Pemerintah Israel menjalankan rezim apartheid, penjajahan, dan pendudukan militer di Palestina,” tambahnya.
“PTB menyerukan penangguhan semua hubungan dengan Israel sampai negara itu mengambil tindakan untuk mengakhiri apa yangg disebutnya sebagai ‘pelanggaran sistematis’ terhadap hak-hak rakyat Palestina,” tulisnya lagi.
Seruan ini juga meminta dilakukannya boikot nasional atas peralatan dan jasa Israel yangg diproduksi di wilayah Palestina yangg diduduki. Mosi tersebut mendesak kota-kota lain di seluruh bumi untuk mengikuti jejak yangg sama.
Sementara itu, Komite Nasional BDS Palestina (BNC) memuji keputusan tersebut dan meminta kota-kota lain untuk mendukung perjuangan Palestina. Pada Januari 2021, golongan HAM Israel B’Tselem menyebut negaranya mengangkat kebijakan untuk “memecah belah, memisahkan, dan memerintah” orang Palestina, yangg mempunyai kewenangan yangg “lebih rendah” daripada kewenangan yangg diberikan kepada penduduk Yahudi.
Oslo dan Barcelona
Sebelumnya perihal senada juga dilakukan ibu kota Norwegia, Oslo, pekan lalu. Kota Skandinavia itu telah mengubah kebijakan pengadaannya untuk mengecualikan perusahaan yangg berkontribusi pada ekspansi permukiman Israel, yangg dianggap sebagai kejahatan perang menurut norma internasional.
Februari, Barcelona telah melakukannya terlebih dulu dengan pengumuman resmi Wali Kota Ada Colau. Kepada Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, dia memberitahukan kbahwa hubungan antara kota Spanyol dan Israel terputus sampai “otoritas Israel menghentikan pelanggaran sistematis terhadap kewenangan asasi manusia rakyat Palestina”.
Keputusan itu menyusul kampanye para aktivis yangg menghasilkan petisi resmi yangg dijalankan melalui balai kota Barcelona. Lebih dari 4.000 tanda tangan yangg mendesak pemerintah kota untuk memutuskan hubungan dengan Israel.
Diketahui di 2015, kota Amsterdam Belanda juga telah membatalkan kemauan menjadi “saudara” Tel Aviv. Ini juga lantaran kekhawatiran situasi HAM Israel. (cnbc)