Jakarta, mu4.co.id – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menargetkan peningkatan ekspor sarang burung walet lantaran potensi produksinya yangg menjanjikan.
Ia mendorong masyarakat untuk melirik budidaya sarang walet sebagai sumber penguatan ekonomi family dan ekspor nasional.
Saat meninjau Processing Bird House di PT Surya Aviesta, Surabaya (7/1), Sudaryono menyatakan pemerintah siap mendukung petani yangg mau mengembangkan budidaya tersebut.
“Tentu ini potensi yangg luar biasa yangg bisa dimanfaatkan masyarakat kita, dan saya kira boleh dicoba. Kenapa? Karena dari 100 persen pasokan Sarang Burung Walet dunia, 60 persen di antaranya berasal dari Indonesia. Nilai ekspornya pun nyaris mencapai Rp10 triliun per tahun,” ucap Sudaryono dikutip dari CNBC, Jum’at (10/1).
Baca Juga: Minyak Jelantah Miliki Nilai Ekonomis Tinggi, Diekspor Ke Vietnam Hingga Brasil
Sudaryono menargetkan kontribusi ekspor Indonesia di pasar sarang burung walet dunia meningkat menjadi 63-65 persen.
“Hanya dengan menyiapkan tempat untuk walet bersarang, petani bisa meraih pendapatan yangg cukup besar. Harga sarang walet yangg mencapai puluhan juta rupiah per kilogram bisa memperkuat ekonomi keluarga,” ujarnya.
Indonesia adalah salah satu produsen sarang burung walet terbesar di bumi dengan faedah kesehatan termasuk peningkatan kekebalan tubuh, perbaikan kegunaan organ, dan pencegahan penuaan.
Baca Juga: Bungkus Hijau Daun Pisang Laris Manis di Pasar Global!
Ekspor sarang burung walet terus meningkat, mencapai US$633,25 juta alias setara Rp9,81 triliun (kurs US$ 1= 15.945, Oktober 2024) pada 2023 dengan volume 1.335 ton. Harga rata-rata 1 kg sarang burung Indonesia mencapai Rp7,35 juta.
Adapun negara China, Hong Kong, dan Singapura yangg merupakan pasar utama Sarang Burung Walet Indonesia.
Sudaryono memastikan bahwa pemerintah bakal mempercepat dan menyederhanakan proses jika terdapat izin yangg menghambat, termasuk dalam ekspor Sarang Burung Walet.
“Dari sisi pemerintah, kami mau meningkatkan volume ekspor, menyederhanakan izin agar para pengusaha dan masyarakat lebih bersemangat. Tekad Presiden jelas, kita mau swasembada pangan, mengurangi impor, dan memperbesar ekspor,” ujarnya.
(CNBC)