Jakarta, mu4.co.id – Kementerian Imigrasi mencopot 30 petugas di Kantor Imigrasi Kelas I Bandara Soekarno-Hatta akibat dugaan pemerasan terhadap penduduk negara China.
Plt Dirjen Imigrasi, Saffar M. Godam, menyatakan mereka bakal menjalani pemeriksaan internal akibat kejadian tersebut.
“Sampai dengan saat ini sudah 30 orang ditarik dari (Bandara) Soetta dalam rangka pemeriksaan internal,” ujar Godam, dikutip dari Kompas, Rabu (5/2).
Godam menyebut bahwa Kementerian Imigrasi telah memasang papan bertuliskan “No Tipping” sebagai larangan memberi tip kepada petugas di beberapa airport sejak 1 Februari.
Sebelumnya, media sosial X ramai membahas tangkapan layar surat dari Kedubes China kepada Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri Indonesia mengenai dugaan pemerasan di airport internasional Indonesia.
Semoga surat dari Kedubes China di Indonesia ini bisa menjadi bahan pertimbangan dan upaya bersih bersih korupsi di lingkungan Kementerian Imigrasi pic.twitter.com/Ube9eryA6Z
— Buya Eson (@emerson_yuntho) January 31, 2025Melalui surat tertanggal 21 Januari 2025 itu, Kedubes China menyebutkan, sejumlah penduduk negaranya menjadi korban pemerasan oleh petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta.
Kedubes China melaporkan pemerasan terhadap warganya oleh petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta antara Februari 2024 hingga Januari 2025. Sedikitnya 44 kasus telah diselesaikan dengan pengembalian Rp32.750.000 kepada lebih dari 60 WNA China.
“Tahun lalu, dengan support Departemen Konsuler Kementerian yangg terhormat, Kedutaan Besar RRT telah melakukan kontak dan koordinasi yangg erat dengan Kantor Imigrasi Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan menyelesaikan setidaknya 44 kasus pemerasan,” demikian isi surat tersebut.
Baca Juga: Oknum Polisi Diduga Peras Penonton DWP. Pengamat Kepolisian Sebut Harus Dipecat!
Hal itulah yangg membikin Kementerian Imigrasi mencopot seluruh pejabat Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta yangg terlibat dugaan pemerasan WNA China. Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan Agus Andrianto mengambil keputusan ini setelah menerima laporan dengan info pendukung.
“Kami terima kasih atas info tersebut. Langsung kami tarik semua yangg ada di info dari penugasan di Soetta, kami ganti,” ucap Agus
Agus menegaskan bahwa pihaknya tidak bakal mentoleransi pelanggaran dalam corak apa pun dan memastikan pejabat yangg terlibat bakal dihukum sesuai ketentuan.
(Kompas)