Dua Sisi Pemanfaatan Energi Geotermal bagi Kesehatan Masyarakat - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Oleh: Farhan Ardiansyah* Firmina Theresia Kora**

Pada era modern ini, kebutuhan bakal daya terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan perkembangan teknologi. Sumber daya konvensional seperti bahan bakar fosil mulai tergantikan oleh daya terbarukan yangg lebih ramah lingkungan. Salah satu sumber daya yangg sedang dikembangkan secara global, termasuk di Indonesia, adalah daya panas bumi alias geotermal.

Energi panas bumi dikenal sebagai solusi yangg berkepanjangan dan berpotensi besar untuk memenuhi kebutuhan daya kita. Namun, seperti halnya setiap teknologi, penggunaan daya geotermal juga membawa tantangan tersendiri, terutama mengenai dengan kesehatan masyarakat di sekitar letak pengelolaan geotermal.

Lalu, apa sebenarnya geotermal itu? Geotermal adalah sumber daya panas yangg berasal dari dalam bumi, yangg dimanfaatkan untuk pembangkit listrik alias pemanasan. Energi ini diperoleh melalui pengeboran hingga mencapai reservoir panas bumi, di mana uap panas digunakan untuk menggerakkan turbin guna menghasilkan listrik. Sebagai daya terbarukan, geotermal sering dianggap sebagai solusi hijau untuk kebutuhan energi. Namun, meskipun mempunyai banyak manfaat, ada beberapa akibat terhadap kesehatan masyarakat yangg perlu diperhatikan.

Pengaruh Geotermal terhadap Kesehatan

Salah satu akibat utama dari aktivitas geotermal adalah emisi gas, terutama hidrogen sulfida (H₂S). 32 Meskipun dalam jumlah kecil, gas ini rawan bagi mereka yangg terkena paparannya dalam jangka panjang. Paparan H₂S dapat menyebabkan masalah pernapasan, iritasi mata, dan dalam konsentrasi yangg tinggi, dapat mengganggu sistem saraf. Selain itu, proses pengeboran dan operasi geotermal juga dapat menyebabkan polusi suara, yangg berpotensi memengaruhi kesehatan mental dan kualitas tidur masyarakat di sekitar letak geotermal.

Dampak geotermal bagi kesehatan paling sering dirasakan oleh masyarakat yangg tinggal di sekitar akomodasi geotermal, seperti di wilayah pegunungan alias dataran tinggi di Indonesia. Masyarakat di sejumlah letak pengolahan geotermal, seperti Dieng, Jawa Tengah, dan Lahendong, Sulawesi Utara, telah mengeluhkan adanya gangguan kesehatan dan kebisingan yangg mereka derita sebagai akibat dari aktivitas pengelolaan geotermal tersebut.

Dampak kesehatan dari pengolahan geotermal dapat terjadi kapan saja selama operasi berlangsung, tetapi biasanya baru muncul dalam jangka panjang. Setelah bertahun-tahun terpapar oleh gas dan kebisingan dari operasi geotermal, masyarakat di sekitar akomodasi geotermal biasanya barulah mulai merasakan akibat negatif itu.

Masyarakat yangg paling terdampak adalah mereka yangg tinggal alias bekerja dekat dengan akomodasi geotermal, dan tentu saja para pekerja di akomodasi pengolahan geotermal sendiri. Golongan rentan selanjutnya adalah anak-anak, orang tua, dan mereka yangg telah mempunyai gangguan pernapasan. Mereka ini lebih rentan mengalami akibat negatif dari paparan H₂S dan polusi suara.

Untuk mengurangi akibat negatif dari geotermal terhadap kesehatan masyarakat, beberapa langkah mitigasi bisa diambil. Salah satunya adalah dengan memasang sistem pemantauan emisi yangg efektif untuk mengukur dan mengendalikan level gas H₂S di udara.

Selain itu, pemerintah dan perusahaan geotermal kudu berkomitmen untuk mematuhi standar kebisingan yangg ditetapkan dan menyediakan area buffer zone yangg bisa memberikan jarak kondusif bagi permukiman masyarakat di sekitar letak pengelolaan geotermal. Edukasi masyarakat tentang potensi akibat dan langkah-langkah pencegahan juga sangat krusial untuk mengurangi akibat negatif ini.

Baca Juga: Manajemen Stres: Tingkatkan Kualitas Hidup

Sisi Positif Pemanfaatan Geotermal

Selain berakibat negatif, penggunaan geotermal mempunyai beragam faedah positif bagi kehidupan manusia, terutama dalam bagian kesehatan seperti berikut.

Pertama, sumber daya bersih dan ramah lingkungan. Salah satu faedah utama geotermal adalah sebagai sumber daya bersih yangg ramah lingkungan. Dalam proses pembangkitan energi, geotermal menghasilkan emisi gas rumah kaca yangg jauh lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar fosil seperti batu bara alias minyak bumi.

Dengan menggunakan geotermal sebagai sumber energi, kita dapat mengurangi polusi udara yangg berakibat jelek pada kesehatan masyarakat, seperti penyakit pernapasan, asma, dan kanker paru-paru. Udara yangg lebih bersih dan bebas polutan jelas bakal berkontribusi pada kualitas hidup yangg lebih baik bagi manusia.

Kedua, berfaedah untuk kesehatan dan terapi. Panas yangg dihasilkan geotermal juga dapat dimanfaatkan untuk beragam keperluan kesehatan dan terapi. Sumber air panas alami yangg berasal dari aktivitas geotermal telah lama di- gunakan sebagai tempat terapi alami, yangg dikenal dengan nama balneotherapy. Air panas yangg mengandung mineral ini mempunyai pengaruh relaksasi, meningkatkan sirkulasi darah, meredakan nyeri sendi, dan mengurangi stres. Pemandian air panas geotermal, seperti yangg ada di area Dieng alias Ciater di Indonesia, menjadi lokasi wisata kesehatan yangg terkenal dan memberikan akibat positif terhadap kesejahteraan bentuk dan mental.

Ketiga, berfaedah untuk pemanas ruangan dan air. Di beberapa negara dengan suasana dingin, panas bumi dimanfaatkan untuk pemanas ruangan dan air. Sistem pemanas geotermal ini tidak hanya efisien secara energi, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yangg dapat mencemari udara. Lingkungan yangg hangat dan sehat sangat krusial untuk mencegah masalah kesehatan seperti hipotermia dan penyakit pernapasan, terutama di kalangan anak-anak dan lansia.

Keempat, mendukung keamanan daya dan kesehatan ekonomi. Geotermal menyediakan sumber daya yangg stabil dan berkelanjutan. Ketergantungan pada sumber daya lokal seperti geotermal mengurangi akibat perubahan nilai daya dunia yangg bisa memengaruhi biaya kesehatan masyarakat. Dengan biaya daya yangg lebih terjangkau dan stabil, masyarakat dapat mengalokasikan lebih banyak anggaran untuk kebutuhan kesehatan, pendidikan, dan gizi, yangg semuanya berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup.

Kelima, berpotensi besar untuk membangun pusat kesehatan berbasis geotermal. Selain faedah langsung untuk terapi, ada potensi besar untuk mengembangkan pusat-pusat kesehatan dan rehabilitasi berbasis geotermal. Pusat-pusat ini dapat menggabungkan terapi air panas alami dengan jasa kesehatan lainnya, menciptakan lingkungan pengobatan holistik yangg memanfaatkan kekuatan alam. Dengan pendekatan ini, geotermal bisa menjadi bagian integral dari sistem kesehatan yangg lebih luas, yangg tidak hanya mengobati penyakit, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

Dengan beragam faedah yangg ditawarkan, geotermal tidak hanya menjadi solusi daya yangg berkelanjutan, tetapi juga mempunyai akibat positif yangg signifikan terhadap kesehatan manusia. Penting bagi kita untuk terus mengembangkan dan memanfaatkan daya ini dengan bijak sehingga dapat memberikan faedah maksimal bagi kehidupan manusia dan lingkungan. [9/24]

*Alumni UNY, elektronik RS Mitra Sehat, ** Dosen S 1 Keperawatan STIKES Yogyakarta

-->
Sumber suaraaisyiyah.id
suaraaisyiyah.id