Jakarta, KLIKMU.CO – Hampir sebulan sudah Zainudin Amali mundur dari kedudukan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). Politikus Partai Golkar itu memilih untuk konsentrasi mengemban amanah baru sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI.
Serah terima kedudukan juga telah dilakukan. Pada 16 Maret lalu, Muhadjir Effendy nan merupakan Menko PMK ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plt) Menpora oleh Presiden Joko Widodo. Hampir dua pekan berlalu, belum ada Menpora baru nan ditetapkan secara definitif.
Padahal, Menpora saat ini mempunyai peran nan sangat sentral dalam persiapan menuju Piala Dunia U-20 2023. Situasi semakin pelik lantaran terjadi pro dan kontra terhadap timnas Israel nan menjadi salah satu kontestan pada Piala Dunia U-20 2023 pada 20 Mei-11 Juni mendatang.
Apalagi, selain tugas tersebut, Menpora juga menjadi bagian krusial dalam mempersiapkan sumber daya pemuda. Karena itu, bakal lebih efektif andaikan tugas itu diemban Menpora tetap, bukan sementara. Itulah nan menjadi perhatian unik dari DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
”Kurang maksimal andaikan tugas-tugas itu dijalankan Plt Menpora. Sebab, ada batasan-batasan kebijakan. Selain itu, tetap banyak anak bangsa nan layak untuk memimpin di Kemenpora saat ini daripada sekadar Plt,” ujar Abdul Musawir Yahya, ketua umum DPP IMM.
Selain lantaran beberapa perihal di atas, DPP IMM juga menyoroti kejadian pejabat negara nan merangkap jabatan. Saat ini, terjadi di beberapa kementerian dan lembaga tinggi negara.
”Isu tersebut saat ini menjadi perhatian publik,” terang Abdul.
Dia mencontohkan, saat ini Sri Mulyani nan merupakan Menteri Keuangan nan menjabat di sekitar 30 lembaga, di antaranya Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Wakil Ketua dan personil dari SKK Migas, personil LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), personil OJK (Otoritas Jasa Keuangan), personil BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), hingga personil Dewan Energi Nasional.
”Selain itu, Menteri BUMN misalnya nan saat ini juga menjabat sebagai Ketum PSSI. Mengapa tidak hanya konsentrasi kepada salah satu, bisa PSSI saja alias Menteri BUMN seperti nan dilakukan Zainudin Amali nan melepas kedudukan Menpora?” jelas alumnus Universitas Muhammadiyah Malang itu.
Karena itu, DPP IMM berharap, menjelang akhir jabatannya, Presiden Jokowi bisa lebih tegas dan menegur menteri-menterinya nan rangkap jabatan.
”Kembali ke urusan Menpora, tetap banyak nan kompeten. Kami cemas lantaran rangkap kedudukan membikin agenda kepemudaan dan olahraga menjadi tidak melangkah efektif,” tegas Abdul. (AS)