KHITTAH.CO, Makassar — Alamsyah, Dosen Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menjalani ujian promosi ahli di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar pada Kamis, 6 Maret 2025.
Alamsyah, yangg berasal dari Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, mengangkat topik disertasi berjudul Akseptabilitas Ahli Falak Ormas Islam terhadap Kriteria Baru Awal Waktu Subuh Muhammadiyah di Sulawesi Selatan. Penelitiannya berfokus pada penerimaan mahir falak terhadap kriteria baru awal waktu Subuh Muhammadiyah yangg didasarkan pada hasil penelitian tiga observatorium besar, ialah ISRN UHAMKA, OIF UMSU, dan PASTRON UAD.
Ujian promosi ahli ini dipimpin oleh Prof. Dr. H. Abustani Ilyas, M.Ag., yangg merupakan Direktur Pascasarjana UIN Alauddin Makassar. Sementara pengetes terdiri dari Dr. H. Yusri Muhammad Arsyad, Lc., M.A. sebagai pengetes eksternal; Prof. Dr. H. Kasjim Salenda, S.H., M.Th.I. sebagai promotor sekaligus penguji; Prof. Dr. H. Lomba Sultan, M.A. sebagai kopromotor 1 dan penguji; serta Dr. H. Abd. Rauf Amin, Lc., M.A. sebagai kopromotor 2 dan penguji. Selain itu, ujian ini juga bakal melibatkan Prof. Dr. Drs. H. Supardin, M.H.I., Prof. Dr. Abd. Halim Talli, M.Ag., dan Dr. Hj. Rahmatiah HL, M.Pd. sebagai pengetes utama.
Rektor Unismuh Dr Abd Rakhim Nanda turut datang dalam promosi ahli tersebut, didampingi ketua Fakultas Agama Islam (FAI) Unismuh, dan para family dan kolega Alamsyah.
Hasil penelitian Alamsyah mengungkap bahwa kriteria waktu Subuh yangg selama ini digunakan terlalu sigap sekitar delapan menit dibandingkan dengan standar baru yangg ditetapkan Muhammadiyah. Meski kebanyakan mahir falak ormas Islam di Sulawesi Selatan mendukung perubahan ini, perbedaan pandangan mengenai waktu fajar ṣādiq tetap ditemukan. Penelitian ini merekomendasikan perlunya konsensus (ittiḥād al-Fajr al-Ṣādiq) agar umat Islam di Indonesia mempunyai standar penentuan waktu Subuh yangg seragam.
Profil Singkat Alamsyah
Alamsyah lahir di Soreang Allu’, Kabupaten Bantaeng pada 9 Maret 1989. Ia menempuh pendidikan dasar di SDN Alluka Desa Jipang (1997-2003). Kemudian pendidikan menengah di SMPN 1 Takalar Sulawesi Selatan (2003-2006) dan SMAN 3 Takalar Sulawesi Selatan (2006-2009).
Ia melanjutkan studi sarjana di Jurusan Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar (2009-2013). Gelar magisternya diraih dari Pascasarjana UIN Walisongo Semarang pada konsentrasi Ilmu Falak (2014-2016).
Di bumi akademik, Alamsyah menjadi pengajar Unismuh sejak 2016, saat ini merupakan Ketua Prodi Bimbingan Konseling dan Pendidikan Islam (BKPI) FAI Unismuh. Alamsyah juga aktif dalam beragam organisasi. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Komisariat IMM FAI Unismuh Makassar (2012-2013) dan Ketua Bidang Pendidikan Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Takalar (2020-2023). Saat ini, dia juga terlibat sebagai personil Bidang Konseling Ganas Annar MUI Sulawesi Selatan.
Di bumi akademik, Alamsyah telah menghasilkan beragam karya ilmiah yangg berfokus pada pengetahuan falak, pendidikan Islam, dan kajian sosial keagamaan. Beberapa karyanya meliputi Pengamatan Fajar Ṣādiq Menggunakan Sistem Otomatisasi Observasi Fajar Dan Sky Quality Meter Stand Alone di Sulawesi Selatan, Hijriyah Months and The Construction of Religious Moderation in The Sombaopu Community of Gowa, serta Conflict and Tension Between the Unity and Diversity of Society from the Perspective of Islamic Law.
Post Views: 10