Jakarta, mu4.co.id – Seorang Dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Sri Fatmawati SSi MSc PhD meraih penghargaan internasional “Dr Willmar Schwabe Award 2024“ lewat riset kimia bahan alam, yangg diserahkan secara langsung di Krakow, Polandia, Senin (15/07/2024) lalu.
Dosen Departemen Kimia Fakultas Sains dan Analitika Data ITS itu meraih penghargaan bergengsi pada gelaran yangg bertepatan dengan Kongres Internasional Himpunan Penelitian Tanaman Obat dan Bahan Alam, yangg menjadikannya wanita Indonesia pertama yangg menyabet gelar prestisius ini.
“Melalui forum ini, saya juga mendapat kesempatan untuk mempresentasikan hasil penelitian saya di hadapan 1.200 peserta kongres dari seluruh dunia,” tutur wanita yangg berkawan disapa dengan Fatma itu.
Untuk diketahui, Dr Willmar Schwabe Award merupakan penghargaan 2 tahunan yangg diberikan oleh Society for Medicinal Plant and Natural Product Research (GA), Dimana penghargaan ini menyasar intelektual muda yangg berdedikasi pada penelitian farmakologis alias klinis yangg luar biasa di bagian tanaman obat dan bahan alam. Selain apresiasi simbolik, pemenang penghargaan ini juga mendapatkan bingkisan sebesar €10.000.
Baca juga: Dosen Muda Undip Buat Jelantah Jadi Bahan Bakar Pesawat. Ini Keunggulannya!
Dalam proses seleksinya, Fatma diminta untuk mengirimkan maksimal 3 publikasi yangg telah diterbitkan selama tiga tahun terakhir dan portofolio dirinya, dengan juri yangg menilai terdiri dari Presiden dan Wakil Presiden Himpunan Penelitian Tanaman Obat dan Bahan Alam, Pemimpin Redaksi Planta Medica, serta perwakilan dari Dr Willmar Schwabe GmbH & Co.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa dalam riset kimia bahan alam yangg digelutinya, dia meletakkan konsentrasi besar riset pada topik mengenai jamu. “Dalam topik ini, saya mempelajari beragam perihal mengenai peningkatan kualitas bahan, bioaktivitas teknologi pembuatan jamu, pemberdayaan sumber daya petani hingga kerjasama industri,” paparnya.
Lebih rinci, Fatma mengungkapkan bahwa dia telah sukses menerbitkan lebih dari 50 makalah di jurnal internasional dan mengumpulkan 2.601 quote mengesankan. Tak hanya itu, Fatma juga sukses membuktikan relevansi farmakologis, mengidentifikasi bioaktivitas tanaman herbal lokal, hingga memberdayakan petani dan peneliti wanita lainnya.
Melalui penghargaan itu, Fatma pun mengaku semakin terdorong untuk berkontribusi pada penelitian yangg berakibat bagi kebermanfaatan masyarakat luas. Dan ke depannya, dia pun berambisi agar generasi muda, khususnya wanita peneliti, bakal terus berupaya mengembangkan riset di bidangnya. “Karena intelektual yangg berdedikasi merupakan pilar untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa,” pungkasnya mengingatkan.
(its.ac.id)