Dekat Bagaikan Bangkai, Jauh Terlihat Bunga - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 3 hari yang lalu

Dekat Bagaikan Bangkai, Jauh Terlihat Bunga

UM Surabaya

Oleh: Syahrul Ramadhan, SH, M Kn, CLQ.
Sekretaris LBH AP PD MUHAMMADIYAH LUMAJANG

Dalam kehidupan, kita sering menemui orang-orang yangg tampak baik dari kejauhan, tetapi setelah didekati, sifat aslinya terungkap. Mereka seperti kembang yangg bagus dari jauh, tetapi saat didekati, baunya justru busuk ibaratkan bangkai.

Perumpamaan ini sejalan dengan beberapa ayat dalam Al-Qur’an, khususnya dalam Surah Al-Munafiqun, Al-Jumu’ah, dan As-Shaff, serta sabda Nabi Muhammad yangg mengungkapkan karakter orang-orang munafik dan mereka yangg berpura-pura beriman.

  1. Perumpamaan dalam Al-Qur’an
    1. Al-Munafiqun: Kemunafikan yangg Terselubung

Allah SWT menggambarkan orang-orang munafik dalam Surah Al-Munafiqun sebagai sosok yangg tampak menarik dari luar, tetapi batinnya penuh kebusukan:

“Dan andaikan Anda memandang mereka, tubuh-tubuh mereka menyenangkanmu. Dan jika mereka berbicara, Anda mendengarkan perkataan mereka. Mereka ibaratkan kayu yangg tersandar. Mereka mengira bahwa setiap teriakan keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya), maka waspadalah terhadap mereka. Semoga Allah membinasakan mereka! Bagaimana mereka dapat dipalingkan (dari kebenaran)?” (QS. Al-Munafiqun)

Ayat ini menjelaskan bahwa kaum munafik mempunyai penampilan menarik dan kata-kata yangg memukau, tetapi hati mereka kosong dari keimanan. Mereka ibaratkan kayu yangg tersandar—tampak kuat tetapi sebenarnya lemah. Dari kejauhan mereka tampak seperti kembang yangg harum, tetapi jika didekati, kebusukan mereka tercium.

  1. Al-Jumu’ah: Perumpamaan Keledai yangg Memikul Kitab

Allah SWT juga memberikan perumpamaan dalam Surah Al-Jumu’ah bagi orang-orang yangg mempunyai pengetahuan tetapi tidak mengamalkannya:

“Perumpamaan orang-orang yangg dibebankan kepadanya Taurat, kemudian mereka tidak memikulnya adalah seperti keledai yangg membawa kitab-kitab yangg tebal. Amat buruklah perumpamaan kaum yangg mendustakan ayat-ayat Allah. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yangg zalim.” (QS. Al-Jumu’ah)

Keledai yangg membawa kitab melambangkan seseorang yangg mempunyai ilmu, tetapi ilmunya tidak memberikan manfaat. Dari luar, dia tampak terhormat dan berpengetahuan, tetapi hakikatnya dia sama sekali tidak mengamalkan pengetahuan yangg dimilikinya.

  1. As-Shaff: Orang yangg Berkata Tetapi Tidak Berbuat

Allah juga mencela mereka yangg hanya berbicara tetapi tidak melaksanakan ucapannya dalam Surah As-Shaff:

“Wahai orang-orang yangg beriman! Mengapa Anda mengatakan sesuatu yangg tidak Anda kerjakan? Sangatlah dibenci di sisi Allah bahwa Anda mengatakan apa yangg tidak Anda kerjakan.” (QS. As-Shaff)

Ayat ini mencerminkan orang-orang yangg dari luar tampak baik dan pandai berbincang tentang kebaikan, tetapi dalam praktiknya tidak melakukan apa yangg mereka katakan. Mereka terlihat wangi dari kejauhan, tetapi jika didekati, aroma kemunafikan mereka tercium.

  1. Perumpamaan dalam Hadis

Rasulullah ﷺ juga memberikan perumpamaan yangg mirip dalam beberapa hadis. Salah satunya adalah tentang perbedaan antara orang beragama dan orang munafik:

“Perumpamaan kawan yangg baik dan kawan yangg jelek adalah seperti pembawa minyak wangi dan tukang pandai besi. Pembawa minyak wangi mungkin bakal memberimu minyak wangi, alias setidaknya Anda bakal mencium aroma wangi darinya. Sedangkan tukang pandai besi bisa membakar pakaianmu alias setidaknya Anda bakal mencium aroma yangg tidak sedap.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari sabda ini, dapat diambil pelajaran bahwa seseorang yangg baik bakal selalu membawa manfaat, sedangkan orang munafik alias jelek bisa merusak kita, meskipun tampak baik di permukaan.

Rasulullah ﷺ juga berfirman tentang tanda-tanda orang munafik:

“Tanda orang munafik ada tiga: jika berbincang dia berdusta, jika berjanji dia mengingkari, dan jika diberi amanah dia berkhianat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Orang yangg mempunyai tanda-tanda kemunafikan ini sering kali tampak meyakinkan dari jauh, tetapi jika didekati dan diuji dengan amanah, janji, dan kejujuran, kebusukan mereka bakal terlihat.

  1. Refleksi: Menghindari Kemunafikan dalam Kehidupan

Perumpamaan “Dekat Bagaikan Bangkai, Jauh Terlihat Bunga” mengajarkan kita untuk berhati-hati terhadap orang-orang yangg tampaknya baik, tetapi mempunyai niat tersembunyi yangg merusak. Sebaliknya, kita juga kudu berkaca pada diri sendiri, agar tidak menjadi pribadi yangg tampak baik di luar tetapi jelek di dalam.

Beberapa langkah yangg bisa kita ambil untuk menjauhi sifat ini:

  1. Ikhlas dalam setiap perbuatan, tidak mencari pujian manusia.
  2. Mengamalkan pengetahuan yangg dimiliki, agar tidak menjadi seperti keledai yangg membawa kitab.
  3. Menepati janji dan amanah, agar tidak termasuk dalam golongan munafik.
  4. Menjaga lisan dan hati, agar tidak berbicara tanpa berbuat.

Semoga Allah menjauhkan kita dari sifat kemunafikan dan menjadikan kita pribadi yangg betul-betul baik, tidak hanya tampak baik dari jauh tetapi juga wangi dan berfaedah bagi orang-orang di sekitar kita.

Wallahu a’lam bish-shawab. (*)

Untuk mendapatkan pembaruan sigap silakan berlangganan di Google News

-->
Sumber majelistabligh.id
majelistabligh.id