TABLIGH.ID,YOGYAKARTA–Masih dalam momentum Tabligh Akbar Majelis Tabligh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Ustadz Dr., (HC)., H. Adi Hidayat, Lc., M.A. (UAH) memberikan kesempatan kepada peserta Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk berbincang dan menampung aspirasi dari beragam wilayah di Indonesia.
Bertempat di Ruang Meeting lt. 2 Gedung Edutorium KH. Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) beragam aspirasi diserap.
Ustadz. Adi Hidayat mempersilahkan kepada setiap perwakilan wilayah menyampaikan kondisi yangg dialami pada masing-masing daerah.
“Dengan banyaknya angan dan permintaan yangg sudah banyak disampaikan, bakal kita susun jadwalnya dan Insya Allah tahun depan bakal saya prioritaskan untuk agenda saya ke Muhammadiyah,” ungkap Ustadz Adi Hidayat, Minggu (24/9).
Setelah ini, bagi yangg mau mengusulkan aganda bisa memberikan ajuan agenda kepada asisten saya agar bisa diurutkan. Tapi intinya, bakal prioritaskan agenda Muhammadiyah.
Informasi berikutnya, seputar danasiwa bagi kader-kader Muhammadiyah yangg mau melanjutkan pendidikan sehingga tidak perlu khawatir. Nanti, bakal disiapkan info kualifikasi dan persyaratan dari setiap negara. Sehingga, calon pendaftar tidak perlu mempertanyakan persyaratan dan lain sebagainya.
“Saya bakal koordinasikan kepada Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, sehingga bisa diteruskan informasinya sampai ranting,” paparnya.
Poin ke tiga, yangg disampaikan mengenai penerapan dari dakwah yangg menyangkut Majelis Tabligh kudu secara global.
“Insya allah, bakal segera berjalan kerja sama ustadz di bumi dan Muhammadiyah kudu ikut andil, sehingga pergaulan pemikiran itu bukan hanya lokal, tetapi juga Internasional,” tambahnya.
Menanggapi beragam persoalan di tiap wilayah yangg berbeda-beda, Ustadz Adi Hidayat menekankan untuk memperkuat kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pengembangan pendidikan ulama.
Disamping itu, lanjut dia, mengenai kerjasama dan keulamaan, bakal ada program pada level dunia. Kerjasama ini juga dapat diambil oleh UMS, dengan tujuan meriset Al Quran.
“Nanti UMS dapat menyiapkan program unik mengenai pendidikan ulama, yangg nantinya siap untuk dikirim ke luar negeri,” tambahnya.
Menanggapi tawaran Ustadz Adi Hidayat, Rektor UMS, Prof., Dr., Sofyan Anif, M.Si., mengungkapkan, tawaran Ustadz Adi Hidayat itu merupakan tawaran yangg luar biasa.
“Hal yangg didiskusikan tadi menjadi perspektif luar biasa ke depan, sehingga perihal ini merupakan tanggapan serius di Muhammadiyah terutama bagi kalangan kader,” ungkap Rektor UMS itu.
Menurutnya, ustadz di Indonesia kudu meningkatkan keahlian bahasa arab. Pelatihan yangg ada di internal Pimpinan Pusat Muhammadiyah, alias yangg ditawari oleh Ustadz Adi Hidayat, semua merupakan upaya memperkuat Muhammadiyah.
“Selama ini kita memang tetap konsentrasi pada struktural, hingga yangg non struktural seperti bagian ranting ini kadang lupa. Namun ketika titik masjid dan pesantren ditingkatkan, Muhammadiyah tidak hanya ‘jaya’ secara jumlah tetapi juga kualitas,” ujar Sofyan.
UMS mempunyai prodi Ilmu Quran Tafsir (IQT), yangg nantinya bakal ambil 20 mahasiswa untuk mengikuti program unik di prodi itu, dan kita siapkan untuk lulus doktor.
“Kalau kita memandang dari sisi bahasa arab, sebetulnya UMS sudah ada di Ma’had Abu Bakar dan pondok Sobron. Tetapi dalam kesempatan ini tadi, dari Ustadz Adi Hidayat rupanya ada penawaran menarik danasiwa S1 hingga S3, sehingga lulusan dapat disiapkan menjadi cendekiawan,” pungkasnya. (Humas UMS)