Bulan Syawal sebagai Spiritual Recreation - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Ramadan adalah momentum untuk melakukan spiritual refreshing, maka Syawal dapat disebut sebagai spiritual recreation.

Spiritual recreation itu adalah sebuah perjuangan kita untuk menjadi lebih baik lagi di masa yangg bakal datang.

Kita di bulan Syawal ini berupaya meningkatkan amaliah dan ibadah kita yangg telah melangkah selama bulan Ramadan, dan berupaya untuk tidak mengulangi kesalahan dan dosa yangg pernah kita lakukan.

Syawal juga dapat menjadi momentum pertimbangan atas puasa selama Ramadan. Berdasarkan Alquran Surat Al Baqarah ayat 183, salah satu tujuan puasa Ramadan adalah agar menjadi insan takwa.

Dalam Alquran Surat Ali Imran ayat 133-135, orang bertakwa yangg dijamin Surga oleh Allah adalah mereka yangg senantiasa menginfakkan hartanya dalam keadaan lapang maupun sempit, bisa menahan amarah, pemaaf terhadap kesalahan orang lain, dan melakukan ihsan.

Karena itulah di Bulan Syawal ini kita hendaknya meningkatkan infak kita, meningkatkan kedermawanan kita, dan tiada henti untuk memberi.

Penggunaan kata kerja mudlari dalam kata “yunfiquna” berfaedah hari ini dan yangg bakal datang kudu terus melakukan infak, apalagi dalam keadaan rizki kita lapang maupun sempit.

Orang-orang bertakwa adalah mereka yangg bisa mengampuni kesalahan orang lain, yangg sengaja alias tidak sengaja telah melakukan kesalahan kepada kita.

Penggunaan kata kerja madhi dalam kata “afu” menandakan bahwa maaf itu kudu sudah diberikan sebelum orang lain meminta maaf kepada kita.

Lain dari pada itu, orang-orang bertakwa juga adalah mereka yangg senantiasa melakukan ihsan, berupaya melakukan amalan-amalan yangg terbaik, melakukan perbuatan dan pekerjaan sebaik-baiknya, diawasi alias tidak oleh manusia, dia senantiasa konsisten melakukan baik. (*)

(Disampaikan Sekum PP Muhammadiyah Prof. Abdul Mu’ti di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta, 5 Mei 2023)

-->
Sumber majelistabligh.id
majelistabligh.id