Budi Setiawan (Ketua Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah) membujuk kepada penduduk Muhammadiyah untuk meneladani kepemimpinan Kiai Ahmad Dahlan.
Ajakan itu disampaikan oleh Tokoh Kampung Kauman Yogyakarta ini pada Ahad (29/9) dalam Hari Bermuhammadiyah yangg diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surakarta di Balai Muhammadiyah, Kota Surakarta.
Kepemimpinan alias leadership di Muhammadiyah maupun di masyarakat, kata Budi, merupakan urusan yangg penting. Sebab kepemimpinan ini juga merupakan tugas diciptakannya manusia di muka bumi oleh Allah SWT.
“Kepemimpinan itu sangat penting, maka kepemimpinan juga kudu disertai adab yangg baik,” katanya.
Menurut Budi, penduduk Muhammadiyah perlu untuk belajar kepemimpinan dari Kiai Ahmad Dahlan sebagai Pendiri Muhammadiyah. Selain berakhlak, juga mempunyai kepintaran sebagai bekal melewati tantangan.
Kecerdasan Kiai Dahlan ini diimplementasikan untuk menyukseskan aktivitas dakwah Muhammadiyah, seperti halnya aktivitas dakwah di Solo. Saat itu, meski Muhammadiyah dibatasi hanya boleh bergerak di Yogyakarta, tapi substansi gerakannya bisa sampai di Solo.
“Saat itu di Solo, Kiai Dahlan tidak memakai nama Muhammadiyah, tapi menggunakan nama SATV (Sidiq, Amanah, Tabligh, Vatanah). Ini bukti kepintaran Kiai Dahlan,” katanya.
Pelajaran kepemimpinan ini diharapkan Budi tidak hanya diimplementasikan di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah, tapi juga di ranah yangg lebih luas ialah di keumatan, kebangsaan, sampai kemanusiaan universal.
Oleh lantaran itu, kepemimpinan ini kudu dipersiapkan. Jangan sampai seorang pemimpin lahir secara ‘prematur’, sehingga mempunyai watak kepemimpinan yangg merugikan banyak orang melalui kebijakan yangg hanya menguntungkan segelintir orang alias golongan saja.