TABLIGH.ID,SURAKARTA–Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah dikenal mempunyai program dakwah unggulan terhadap golongan terpinggirkan (marjinal), ialah mendampingi golongan waria dan LGBT (lesbian, gay, bisexual, dan transgender).
Menurut Ketua PWM Jawa Tengah, M. Tafsir, pilihan dakwah kepada dua golongan tersebut bukan perihal baru bagi Muhammadiyah. Sebab, mengerti keagamaan Muhammadiyah sejati menurutnya berkarakter inklusif dan terbuka.
Dalam Rapat Kerja Nasional Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Jum’at (22/9) M. Tafsir lantas menjelaskan bahwa Muhammadiyah mempunyai visi Al-Irsyadah (petunjuk) untuk membimbing kehidupan manusia menjadi hidup yangg maju dan senang di bumi dan akhirat.
“Berdasarkan pengertian kepercayaan Islam menurut Muhammadiyah, ada sabda ad dinu yusrun (agama itu mudah) dan keberagamaan yangg terbaik adalah yangg hanif, moderat, toleran. Ada prinsip yasiru wa laa tu’asiru (permudah, jangan persulit), basyiru wa laa tunafiru (sebarkan berita gembira, bukan ancaman). Apalagi sesungguhnya surga jannatun naim itu menyapa semua orang, tidak pilih siapapun, termasuk kaum marjinal,” jelasnya.
“Maka pendampingan kita ke sana adalah gimana kita memperlakukan mereka sebagai manusia yangg berkuasa masuk surga serta membimbing mereka memahami fikih dalam beribadah,” imbuh Tafsir.
Selain menggandeng golongan waria dan LGBT agar perlahan kembali ke jalan yangg benar, Muhammadiyah dalam perihal ini ikut membantu penguatan dari sisi ekonomi, memahami kultur, dan memberikan dukungan.
“Kita menolak LGBT sebagai style hidup, tapi kita tidak boleh sia-sia (semena-mena) kepada orang yangg menjadi korban dari LGBT. Kita memberantas kemiskinan tapi tidak boleh sia-sia kepada orang miskin. Ingat mereka tetap manusia yangg punya kewenangan surga seperti kita. Jadi dakwah itu jangan hanya memahami ayat Alquran dan sabda saja, tapi dakwah pun kudu memahami manusia. Kalau mau dakwah berhasil, pahamilah manusianya,” pesan Tafsir.
Dari dakwah yangg telah digerakkan kepada dua golongan itu selama bertahun-tahun, PWM Jawa Tengah terbilang berhasil. Ratusan orang dari mereka telah kembali ke jalan yangg benar. Keberhasilan ini kata Tafsir tak lepas dari dua hal, ialah membangun mental kembang teratai dan memaknai purifikasi dalam koridor alam berpikir Muhammadiyah. Seseorang yangg mempunyai ketakwaan baik, disebut Tafsir sejatinya tidak berjarak dengan masyarakat. Tidak terseret arus dan justru melakukan kebaikan untuk mengentaskan masyarakat dari keburukan.
“Bangunlah mental kembang teratai, maka dia tetap bersih walaupun berada di tengah comberan,” ucap Tafsir memberikan perumpamaan.
“Purifikasi Muhammadiyah itu bukan tekstualisasi. Muhammadiyah di satu pihar ruju’ ilal Quran wa Sunnah tapi di sisi lain membangun pikiran utama dengan langkah bayani, burhani, dan irfani. Ini luar biasa, bukan tekstualisasi,” pungkasnya.