Berikut Alasan Muhammadiyah Memilih Dakwah Pendidikan - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
Berikut Alasan Muhammadiyah Memilih Dakwah PendidikanKetua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Busyro Muqoddas.

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Busyro Muqoddas menyampaikan, pendidikan merupakan proses untuk menyadarkan manusia dengan langkah yangg sebaik-baiknya, sabar, tekun, agar manusia itu bisa semakin menyadari prinsip dirinya.

Karena itulah, lanjut Busyro,  Muhammadiyah memilih bagian pendidikan sebagai concern dakwah yangg utama, baru dilanjutkan bagian bidang lainnya. Hal itu disampaikan Busyro Muqoddas dalam Pengajian Ahad Pagi di Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kebumen, pada Ahad (21/7/2024).

Kesadaran terhadap diri, imbuhnya, menjadikan manusia mempunyai sikap kehati-hatian dalam banyak hal. Kehati-hatian itu bakal digunakan untuk mensyukuri kesehatan, ilmu, kesempatan, jabatan, dan kekayaan.

Sehingga eksistensi alias keberadaan manusia di muka bumi ini bakal berakibat pada terpeliharanya alam. Sebab pendidikan yangg baik bakal mengarahkan manusia untuk menjadi pemimpin yangg menyelamatkan isi bumi, laut, apalagi kekayaan yangg ada di langit dunia.

“Karena itu pendidikan itu menjadi krusial lantaran itu juga maka pertama kali Muhammadiyah didirikan oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan, atas izin Allah itu yangg dilakukan pertama kali adalah pendidikan, kemudian yangg kedua kesehatan,” katanya.

Dakwah melalui bagian pendidikan yangg dijalankan oleh Muhammadiyah tidak hanya melalui pendidikan formal, tapi pendidikan yangg dijalankan Muhammadiyah maknanya lebih luas, termasuk juga melalui pengajian-pengajian.

Selain itu, yangg perlu digaris-bawahi adalah pendidikan yangg diselenggarakan oleh Persyarikatan Muhammadiyah bertindak secara inklusif, artinya tidak hanya untuk penduduk Muhammadiyah alias umat Islam semata, tapi untuk semua tanpa terkecuali.

Menceritakan eksistensi pendidikan Muhammadiyah di Tanah Papua, Busyro menyampaikan di sana lembaga pendidikan Muhammadiyah dari sekolah sampai perguruan tinggi, peserta didiknya mayorita adalah non-muslim.

“Itu bukan hanya kepada Muhammadiyah, kepada Islam saja, semuanya saja lintas agama, lintas partai, lintas suku, lintas apapun juga,” katanya.

Busyro berterima kasih Muhammadiyah sejak 1912 tetap bisa eksis, tidak hanya memperkuat tapi juga terus bekembang dan memberikan faedah secara luas. Hal ini terjadi menurutnya lantaran Muhammadiyah dikelola secara sistematis dan meritokrasi. (*/tim)

Untuk mendapatkan pembaruan sigap silakan berlangganan di Google News

-->
Sumber majelistabligh.id
majelistabligh.id