Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar
Refleksi Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2023
Oleh: Wakhidah Noor Agustina, S.Si.
Pendidikan tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia sebagai makhluk yangg dikaruniai logika pikiran untuk selalu berkembang. Dengan pendidikan, bakal tercipta manusia yangg bermartabat, pandai intelektual, dan beradab mulia. Menuntut pengetahuan (belajar) bagi umat Islam, tidak semata-mata untuk menghilangkan kegoblokan diri dan orang lain, namun yangg lebih utama dalam belajar bagi setiap muslim adalah untuk mendapatkan ridho Allah SWT dan berfaedah bagi kehidupan akhiratnya kelak.
Pada dasarnya, manusia dilahirkan dalam keadaan tolol sebagaimana dalam QS. An-Nahl: 78 yangg artinya: “Dan Allah mengeluarkan Anda dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun. Dan Dia memberi Anda pendengaran, penglihatan, dan hati, agar Anda bersyukur.” Kita syukuri nikmat yangg diberikan Allah SWT kita manfaatkan karuniaNya dengan mengoptimalkan 3 (tiga) kunci dalam menuntut pengetahuan tersebut, yaitu: pendengaran, penglihatan, dan hati.
Dalam Islam, belajar mempunyai makna sangat penting, sehingga manusia tak pernah terlepas dari aktivitas belajar. Kita meyakini bahwa belajar merupakan kewajiban, sehingga dalam diri umat yangg beriman, bakal mempunyai etos belajar yangg tinggi dan selalu antusias mengharap ridho Allah SWT. Dalam konteks pendidikan, nyaris semua aktivitas yangg dilakukan merupakan proses belajar.
Belajar dikatakan sukses jika diikuti dengan adanya kemajuan yangg terbentuk dari pola pikir dan perbuatan seseorang. Dapat dikatakan, belajar dilakukan untuk mendapatkan keseuksesan dalam mengembangkan potensi seseorang yangg ditentukan oleh beberapa aspek, ialah niat, motivasi, penguasaan keahlian maupun pengetahuan, serta pengembangan pola pikir dan aspek lainnya.
Belajar dalam Islam mencakup lingkup kognitif, afektif, dan psikomotor, yangg sering diistilahkan dengan pengetahuan amaliyah, kebaikan ilmiah dalam jiwa imaniyah. Aktivitas belajar dilakukan untuk memperoleh ilmu, yangg bakal dikembangkan dan diamalkan demi kesejahteraan umat manusia serta lingkungan berasas pertanggungjawaban moral.
Merdeka belajar bermaksud untuk meningkatkan kompetensi lulusan, baik berupa softskill maupun hardskill, agar siswa lebih siap dalam menghadapi tuntutan dan kebutuhan zaman, hingga mempunyai kepribadian yangg unggul. Dengan merdeka belajar, siswa diharapkan bakal memperoleh pengalaman belajar yangg sangat luas dengan menerapkan strategi dan metode pembelajaran yangg lebih menantang dan berpusat pada peserta didik.
Merdeka belajar menciptakan suasana belajar yangg menyenangkan dan bahagia, sehingga siswa, guru, dan orang tua bakal merasakan suasana bahagia, agar output pendidikan di Indonesia dapat menghasilkan kualitas terbaik dan unggul, bukan hanya menghasilkan dan menciptakan generasi yangg hanya mahir dalam menghafal saja.
Merdeka belajar dapat juga diartikan pengaplikasian kurikulum dengan memasukkan proses belajar menyenangkan, yangg ditambahkan dengan pengembangan berpikir inovatif oleh pendidik, yangg bakal menumbuhkan kebahagiaan bagi peserta didik, dan membuatnya mempunyai sikap positif dalam menerima serta menanggapi pelajaran.
Arti krusial prinsip kemerdekaan bagi anak, ialah pendidikan bukan hanya sekedar menuangkan air ke dalam botol saja, bakal tetapi juga dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan semua potensinya dengan tetap mendapatkan pengarahan dan pantauan dari pendidik dan orangtua, dengan angan agar potensi tersebut tidak mengarah kepada yangg negative dan destruktif untuk dalam rangka pengembangan pribadi yangg kuat.
Ayat pertama yangg diturunkan kepada Rasulullah adalah Iqra’ yangg artinya bacalah. Aktivitas membaca merupakan suatu aktivitas yangg sangat krusial bagi kemajuan bangsa. Tingkat membaca (dan menulis, baca: literasi) dijadikan salah satu parameter kualitas suatu bangsa, sehingga proses pendidikan tidak dapat lepas dari aktivitas membaca.
Bagi muslim, membaca merupakan suatu aktivitas yangg tidak boleh ditinggalkan. Tidak hanya pada membaca Al-Qur’an sebagai sumber utama bagi semua ilmu, tetapi juga membaca hadits, dan sumber pengetahuan lainnya, apalagi alam diciptakan untuk kita jadikan sebagai bahan bacaan. Dalam Islam, pendidikan merupakan perihal yangg sangat penting.
Konsep merdeka belajar dalam Islam telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW dengan menciptakan suasana belajar yangg menyenangkan bagi murid, ialah para sahabat Rasulullah. Konsep merdeka belajar tersebut dipraktikkan saat mendidik para sahabat dengan banyak cara, tiga di antaranya adalah metode interaktif dialogis, keteladanan, dan kisah. Dalam istilah sekarang, fun learning telah diterapkan Rasulullah. Dengan pendidikan yangg menyenangkan, diperoleh beragam pengalaman, lingkungan belajar yangg penuh kegembiraan, ketenangan, kenyamanan, yangg menumbuhkan rasa kondusif dan saling percaya.
Bangkitnya minat, keterlibatan yangg penuh dalam proses pendidikan, penguasaan materi, suasana yangg membahagiakan, hingga terciptanya makna dalam pendidikan. Dengan fun learning, pembelajaran yangg berjalan dapat menggugah semangat dan menumbuhkan keingintahuan sehingga dapat memaksimalkan potensi dalam diri anak.
Kebersamaan dalam Islam, merupakan rencana insaniyah, kebutuhan dasar manusia. Bergerak dapat berbobot ibadah. Bergerak, melakukan hubungan dengan makhluk lainnya sehingga menciptakan kebersamaan dan bakal menumbuhkan silaturahim, sesuai dengan perintah allah SWT untuk bertebaran di muka bumi, dengan bergerak dalam kebaikan.
Bergerak menuju kebaikan inilah yangg berbobot ibadah. Perjuangkanlah, terus bergerak untuk meraih yangg diinginkan. Alam mengajarkan manusia agar selalu bergerak hingga menghadirkan kemanfaatan dan perubahan ke arah yangg lebih baik. Sebagaimana dapat kita ambil hikmah dari pergerakan bumi dan mentari yangg senantiasa berputar pada porosnya sampai terbentuk keseimbangan di alam semesta. “Dan mentari melangkah di tempat peredarannya … “. (Qur’an Surat Yaasin:38)
Manusia sebagai makhluk sosial yangg tidak dapat hidup sendiri, memerlukan kebersamaan dalam kehidupannya. Selalu bergerak hingga terbentuk kesempurnaan dan menghasilkan kebermaknaan dalam penciptaan. Kita maknai Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2023 yangg juga ditetapkan sebagai Bulan Merdeka Belajar ini dengan bergerak berbareng meraih keberkahan dengan melakukan aktivitas imajinatif yangg dapat menjaga dan membangkitkan semangat belajar. Kita kudu senantiasa bergerak dalam melakukan kebaikan dengan mengerjakan secara sungguh-sungguh urusan lainnya saat kita telah menyelesaikan suatu urusan.
Wakhidah Noor Agustina, S.Si., Guru SMA Negeri 2 Kudus dan Sekretaris Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kudus