Malang, KLIKMU.CO – Mandiri, bertanggung jawab, dan disiplin. Itulah angan nan muncul ketika 80 siswa SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya mendatangi Dodik Bela Negara Rindam V/Brawijaya, Klojen, Kota Malang.
Mereka mendapatkan training dalam rangkaian aktivitas berjudul “Manajemen Diri: Membentuk Pribadi Mandiri, Bertanggung Jawab, dan Berkarakter Islami”. Kegiatan dimulai sejak Rabu (8/3) dan rencananya berhujung Sabtu ini (11/3).
Darwis Okta Effendi SS, ketua panitia, memaparkan bahwa training manajemen diri ini menjadi sarana pengembangan diri para siswa untuk menjadi pribadi nan baik dan beradab mulia.
“Mereka adalah anak-anak nan mempunyai potensi nan luar biasa, baik secara akademik maupun nonakademik. Maka dari itu, kita berupaya melengkapi potensi mereka dengan bekal training karakter agar mereka mempunyai karakter nan kuat dan mandiri,” jelas Darwis.
Aktivitas Selama Pelatihan
Pihak Dodik Bela Negara Rindam V/Brawijaya mengatakan bahwa semua agenda training telah diatur, mulai bangun tidur hingga tidur kembali.
“Para pembimbing bakal selalu mendampingi dan juga masalah waktu. Insya Allah empat hari anak-anak bakal terbentuk karakternya. Tapi, jika mau hasil nan mantap, semestinya dua pekan,” ungkap Kapten Sungkono, salah satu tim pelatih.
Kegiatan tidak hanya terbatas pada materi. Ada pula training secara fisik, seperti baris-berbaris dan olahraga. Bahkan, urusan table manner alias tata langkah makan juga diatur.
Termasuk ketika hendak menuju ke ruang kelas, para peserta juga berangkat dengan berbaris. Di hari ketiga, Jumat (10/3), para peserta menikmati keseruan menjalani permainan alias outbound.
Pelatih lain, Letnan Sutikno, mengungkapkan bahwa tetap tidak mudah membentuk karakter dalam waktu sekejap. Meski begitu, Sutikno punya metode tersendiri.
“Kita mendidik anak-anak ini dengan langkah menyentuh hatinya. Kalau mereka melakukan kesalahan, jangan langsung menghukum, tapi tunjukkan kesalahannya terlebih dulu agar anak-anak bisa menerima,” paparnya
M. Firdaus, siswa kelas 10.10, menjelaskan bahwa perasaannya kombinasi campur ketika mengikuti kegiatan. “Senangnya, saya bisa belajar kedisiplinan di sini. Sedihnya, saya kangen sama teman-teman nan di sekolah,” ungkapnya.
Tidak hanya siswa-siswi Smamda nan ikut serta. Siswa pertukaran pelajar dari Belgia, Alice Oudoot, juga ikut dalam training tersebut. Menurutnya, pelatihannya cukup menyenangkan.
“Hal paling seru adalah ketika berbanjar sembari bernyanyi,” kata Alice. (Muhammad Zarkasi/AS)