Anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Suli Da’im resmi menyandang sabuk hitam hitam melati satu Tapak Suci Putera Muhammadiyah (TSPM). Proses panjang itu Ia lalui setelah 34 tahun berlatih menuju jenjang pendekar muda.
Kenaikan tingkat itu dilalui setelah personil legislatif Jawa Timur dari Dapil Ponorogo itu mengikuti ujian kenaikan tingkat (UKT) pendekar TSPM berjalan di BPMP Yogyakarta, 26-29 September 2024. UKT pendekar ini diikuti 4 provinsi, ialah Jatim Jateng, DIY, Banten, dan perwakilan Timor Leste.
“Butuh waktu 34 tahun saya bisa mendapatkan tingkatan pendekar,” ucap politisi yangg dikenal vokal mengkritisi masalah pendidikan ini, Selasa (1/10/2024)
Suli Da’im mengisahkan, tahun 1990-an dia mengawali sebagai Ketua Pimcab 19 Universitas Muhammadiya (UM) Surabaya. Ia termasuk Ketua Tapak Suci pertama di UM Surabaya.
“Syukur alhamdulillah raihan ini kudu saya capai. Bagi saya ikut perguruan silat ini adalah sebagai sarana silaturrahim, hiburan, olahraga, dan untuk mempersiapkan jaga diri apalagi sebagai politisi,” tutur Suli Da’im.
“Bagi saya ikut Tapak Suci adalah sarana intermezo yangg mengasyikan ketika berkumpul berbareng dan belajar berbareng dan berbahagia berbareng di tengah-tengah kesibukan dan padatnya kegiatan,” lanjutnya.
Hingga sekarang Suli Dai’im aktif berlatih di Komplek Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surabaya, komplek Perguruan Pucang, dan Perguruan Muhammadiyah Gadung Surabaya. (m.roissudin)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News