Aisyiyah Gelar Jambore Kader Qaryah Thayyibah, Kepemimpinan Perempuan Berperspektif GEDSI untuk Perubahan Berkelanjutan
Yogyakarta, InfoMu.co – “Perempuan pemimpin di tingkat lokal merupakan pemasok perubahan sosial, kepemimpinan wanita strategis dalam menggerakkan dan mendorong pemenuhan kewenangan seluruh penduduk negara khususnya perempuan, golongan rentan, golongan marjinal.” Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Tri Hastuti Nur Rochimah dalam pengantarnya di pembukaan Jambore Kader Qaryah Thayyibah ‘Aisyiyah di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan UNISA Yogyakarta pada Sabtu (9/11/24).
Kepemimpinan wanita sebagai pemasok perubahan ini disebut Tri diperlukan untuk memastikan wanita dan golongan marjinal dapat berperan-serta berarti alias meaning full of participation melakukan kontrol sehingga dapat mengakses jasa dan mendapatkan faedah dari pembangunan. “Oleh karna itu, menjadi krusial untuk terus menguatkan kepemimpinan wanita ditingkat komunitas, sehingga mereka dapat berkedudukan sebagai local leader.” jelas Tri Hastuti.
Qaryah Thayyibah sendiri disebut Tri merupakan aktivitas yangg diinisiasi oleh ‘Aisyiyah untuk mewujudkan masyarakat madani sebagaimana misi pengembangan ‘Aisyiyah dan peran ketua sangat krusial dan strategis dalam menggerakkan qaryah thayyibah.
Tri menjelaskan bahwa Jambore kader Qaryah Thayyibah merupakan momentum untuk memperkuat kepemimpinan wanita dengan perspektif GEDSI, sekaligus merayakan dan berbagi praktik baik untuk saling menginspirasi. “Saling belajar sebagai bagian dari knowledge management aktivitas wanita berkemajuan ini krusial mengingat pengalaman wanita memuat pengetahuan kolektif yangg bisa digunakan untuk memperkuat dakwah kemanusiaan universal,” ujar Tri
Melalui Jambore Kader Qaryah Thayyibah ‘Aisyiyah berjudul “Kepemimpinan Perempuan Berperspektif GEDSI untuk Perubahan Berkelanjutan di Komunitas” ini diharapkan semua yangg datang bakal saling terhubung menggagas tindakan berbareng untuk terwujudnya masyarakat madani yangg adil, makmur, dan sejahtera.
Wakil Rektor UNISA Yogyakarta, Yuli Isnaeni menyatakan kebanggaanmya bahwa UNISA Yogyakarta menjadi letak tempat berkumpulnya kader-kader dahsyat ‘Aisyiyah.
“Visi dan misi Universitas ‘Aisyiyah menjadi satu kesatuan visi misi dari ‘Aisyiyah tentunya dalam membesarkan, menguatkan, serta melangsungkan dakwah pemberdayaan wanita ini menjadi bagian dari hari-hari yangg kami lakukan di kampus ini, dalam perannya, penyelenggaraan tri dharma bagi dosen-dosen Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta,” jelas Yuli.
Semangat serta upaya untuk menguatkan peran para wanita disebut Yuli kudu selalu dikuatkan lantaran tetap banyak wanita yangg menghadapi beragam kondisi yangg termarjinalkan alias mendapatkan perlakuan yangg tidak menguntungkan.
Malithi Burrowes sebagai Perwakilan dari Kedutaan Besar Australia di kesempatan tersebut menyebutkankan bahwa ‘Aisyiyah adalah organisasi yangg bekerjasama dengan pemerintahan Australia melalui Bappenas RI dalam Program INKLUSI. Program ini bekerja dengan 11 CSO di Indonesia alias Organisasi Masyarakat Sipil di Indonesia di 32 provinsi untuk mendukung para masyarakat yangg termarjinalisasikan agar bisa mengambil faedah dari pembangunan yangg ada di Indonesia, dan juga menyadari bahwa ‘Aisyiyah merupakan salah satu mitra penting.
Memajukan kesetaraan gender, hak-hak penyandang disabilitas, dan juga inklusi sosial disebut Malithi merupakan prioritas yangg Australia dan Indonesia emban bersama-sama. “Perempuan dan anak-anak wanita dalam semua keberagaman mereka secara disproposional itu terpengaruh oleh kemiskinan, perubahan suasana dan juga kekerasan berbasis gender.” jelas Malithi.
Kesetaraan kelamin adalah salah satu upaya vital yangg dilakukan kepentingan nasional maupun internasional untuk bisa menciptakan kesempatan bagi masyarakat agar semakin berkembang dan membikin area kita ini menjadi lebih kuat, aman, dan inklusif.
Malithi juga menegaskan bahwa wanita itu merupakan 50% daripada jumlah masyarakat negara dan tidak ada negara yangg bisa memenuhi potensinya tanpa melibatkan semua masyarakatnya dan memberikan kesempatan kepada semua masyarakatnya untuk bisa mencapai potensinya. Dan beberapa bukti menunjukkan bahwa wanita merupakan bagian daripada proses pembuatan keputusan baik dari sisi ekonomi dan sosial itu bakal menghasilkan banyak manfaat. *Media ‘Aisyiyah. (***)