
Jakarta, KLIKMU.CO – Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Periode 2022-2027 menggelar Pra-Rapat Kerja Pimpinan (Rakerpim). Acara berjalan di ruang Rapat AR Fakhruddin Gedung Dakwah PP Muhammadiyah Jakarta, Sabtu-Ahad (18-19/3).
Dr Suhardin SAg MPd, Sekretaris LDK PP Muhammadiyah, saat memimpin rapat menyampaikan, sekarang ini eranya Pimpinan Pusat Muhammadiyah memandang kerja nan terukur. Karena itu, semua personel pengurus LDK juga membikin program kerja nan terukur pula.
Pria asal Sumatera ini melanjutkan, kita perlu membikin sistem kerja agar mempunyai kewenangan dan tanggung jawab. “Karena itu, kita kreasi sistem kerja dengan merujuk kitab tanfidz nan dikeluarkan oleh PP Muhammadiyah,” ucap pengajar Universitas Ibnu Khaldun itu.
Dalam sambutannya, Ketua DK PP Muhammadiyah Muchammad Arifin MAg mengatakan, mengenai dengan SK LDK PP Muhammadiyah, perlu ada pembagian bagian alias pembagian tugas agar kerja jadi terarah, memudahkan memetakan program, dan semua pengurus bisa konsentrasi bekerja.
Di kepengurusan saat ini, lanjut laki-laki kelahiran Malang itu, ada lima divisi. Jika setiap bagian ada satu aktivitas saja, ada lima program. “Dan ini jika melangkah semua, ini sudah sangat bagus dan bakal membikin kita sibuk berdakwah,” ujarnya.
Pria nan pernah menjadi penyuluh narkoba terbaik nasional di Badan Narkotika Nasional (BNN) ini lantas menjelaskan gambaran umum tugas-tugas dari lima divisi.

Pertama, Divisi Dakwah Digital. Setelah pra-rakerpim ini, apalagi setelah pulang dari Jakarta ini, tim dakwah digital wajib menghidupkan Facebook, Instargram, Youtube, maupun website nan dimiliki LDK PP. “Semua aktivitas kudu ada jejak digitalnya,” tegasnya.
Kedua, Divisi Dakwah Marginal. Pada bagian ini, kita kudu membikin konsep-konsep dakwah marginal. Kita tidak perlu terjun langsung ke LDK Wilayah selain dakwah di wilayah 3 T. Kita perlu ada kunjungan langsung lantaran mengenai pembayaran dan laporan.
“Di dakwah marginal kita buat model-model training dan pedoman dakwahnya,” beber Arifin.
Ketiga, Divisi Dakwah Global. Dalam berceramah global, lanjut Arifin, program dan aktivitas kita tidak hanya sibuk di level nasional, tapi juga kudu mendunia. Dakwah kudu supercepat lantaran era sekarang sudah cepat.
“Harus ada program sinergi dengan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah. Tetapi tetap kita punya dakwah sasaran seperti nan ada di Bali, Papua, maupun wilayah terpencil lainnya,” ujarnya.
Keempat, Divisi Daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal). Pada bagian ini, kita bakal petakan ulang para dai nan ada di wilayah 3T. Databasenya bakal kita lengkapi, termasuk sasaran dakwahnya.
“Para dai 3T kelak kita harapkan membikin laporan ke LDK PP Muhammadiyah,” minta Arifin.
Kelima, Divisi Pemantapan SDM Dai. Bagian bagian ini kudu bisa mengatur strategi gimana para dai bisa meningkatkan keilmuannya agar dakwah nan dilakukan tepat sasaran. Juga perlu ada sharing antardai untuk berbagi pengalaman melalui halaqah dai nasional alias sejenisnya.
Setelah orientasi program kerja LDK PP Muhammadiyah, aktivitas dilanjutkan dengan sidang komisi dan sidang pleno. Masing-masing bagian berbincang merancang program kerja dan memaparkannya. (M. Khoirul Anam/AS)