Jakarta, mu4.co.id – Industri tekstil Indonesia tengah alami krisis dengan banyaknya pabrik tutup dan lebih dari 15.000 pekerja terkena Pemutusan Hubungan Kerja alias PHK.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN), Ristadi, menyebut penurunan hingga ketiadaan pesanan menjadi penyebab utama penutupan pabrik dan PHK massal tersebut.
Berikut Deretan Pabrik Tekstil yangg Tutup Sejak Awal 2024, antara lain:
- PT Sampangan Duta Panca Sakti Tekstil (Dupantex), Jawa Tengah: PHK 700-an orang.
- PT Alenatex, Jawa Barat: PHK 700-an orang.
- PT Kusumahadi Santosa, Jawa Tengah: PHK 500-an orang.
- PT Kusumaputra Santosa, Jawa Tengah: PHK 400-an orang.
- PT Pamor Spinning Mills, Jawa Tengah: PHK 700-an orang.
- PT Sai Apparel, Jawa Tengah: PHK 8.000-an orang.
- PT Sinar Panca Jaya di Jawa Tengah: PHK 340 orang (terbaru di Agustus 2024).
Baca Juga: 1.600 Bal Baju Bekas Impor Ilegal Masuk dari Pelabuhan Tikus
Adapun Perusahaan PHK Massal lantaran Efisiensi, yaitu:
- PT Sinar Pantja Djaja, Jawa Tengah: sekitar 2.000 karyawan.
- PT Bitratex, Jawa Tengah: sekitar 400 karyawan.
- PT Djohartex, Jawa Tengah: sekitar 300 karyawan.
- PT Pulomas, Jawa Barat: sekitar 100 karyawan.
Data PHK tersebut hanya mencakup pabrik yangg pekerjanya merupakan personil KSPN, tidak termasuk pabrik-pabrik tempat tenaga kerja yangg bukan personil KSPN.
Menurut Ristadi, perusahaan seperti PT Kusumaputra Santosa, PT Kusumahadi Santosa, dan PT Pamor Spinning Mills yangg tergabung dalam Kusuma Group terlibat dalam produksi benang hingga kain cetak (printing).
Baca Juga: Pabrik Tekstil Besar di Semarang PHK 8.000 Karyawan, Ini Alasannya!
“Potensi PHK di sektor TPT tetap terus berjalan. Penyebabnya semua nyaris sama, order turun sampai nggak ada order sama sekali. Karena itu, pemerintah kudu segera turun tangan,” ungkap Ristadi dikutip dari CNBC, Senin (30/9).
Sementara itu, Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Semarang baru-baru ini memutuskan PT Pandanarum Kenangan Textil (Panamtex) pailit.
Panamtex merupakan produsen Sarung Tenun BINSALEH, Sarung GOYOR, dan Surban yangg berdiri sejak 1994 di Pekalongan.
Meski pailit, pabrik Panamtex tetap beraksi terbatas. Nasib 510 pekerja terancam, sementara perusahaan mengusulkan kasasi untuk tetap beroperasi.
(CNBC)