58 Jemaah Haji Meninggal, Mayoritas Miliki Penyakit Jantung
Jakarta, InfoMu.co – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan sebanyak 58 jemaah haji Indonesia meninggal bumi dengan penyebab kematian terbanyak mempunyai riwayat penyakit jantung.
Jemaah haji yangg meninggal bumi didominasi jenis kelamin laki laki dan datang dari golongan umur lebih banyak pada usia di bawah 60 tahun.
“Sebanyak 58 jemaah haji Indonesia meninggal bumi dengan penyebab kematian terbanyak mempunyai riwayat penyakit jantung. nan meninggal lebih banyak laki-laki meski jemaah lebih banyak wanita,” kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Budi Sylvana dikutip dari situs resmi Kemenkes, Selasa (19/7).
Budi kemudian membeberkan setidaknya terdapat tiga aspek yangg mempengaruhi kondisi kesehatan jemaah haji. Faktor pertama adalah adanya ancaman suhu dan kelembaban di Arab Saudi.
Advertisement
Faktor kedua, kerentanan kesehatan jemaah haji. Ia menyebut, jemaah haji Indonesia didominasi oleh jemaah haji akibat tinggi lantaran aspek usia dan penyakit. Selain itu sejumlah jemaah yangg mempunyai penyakit sempat kambuh lantaran dipicu oleh kelelahan dan kondisi bentuk yangg menurun dikarenakan aktivitas yangg berlebihan.
Faktor ketiga adalah kapabilitas tenaga kesehatan yangg terbatas. Namun dia memastikan pemerintah telah berupaya melakukan upaya antisipasi dan respons petugas kesehatan terhadap persoalan kesehatan jemaah di Arab Saudi.
Dari sisi kapabilitas tenaga kesehatan, dia menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan penguatan susunan 30. Sehingga setiap 30 jemaah paling akibat tinggi (risti) di masing-masing kloter kudu selalu didampingi oleh Tenaga Kesehatan Haji (TKH) Kloter.
Selain itu juga diberlakukannya screening alias pemeriksaan ulang serta kontrol rutin bagi jemaah haji risti di setiap kloter haji.
“Dengan beragam cara, nomor kematian bisa kita kendalikan, walaupun jemaah lansia, walaupun jemaah punya komorbid, tapi bisa kita kendalikan,” kata dia.
Budi pun mengapresiasi keahlian dan koordinasi antara pihaknya dan Kementerian Agama selama di lapangan, sehingga penyelenggaraan kesehatan selama operasional haji melangkah dengan baik. Selain itu pihaknya juga meminta agar kerjasama yangg baik dapat terus terjalin sehingga nomor kesakitan dan kematian jemaah dapat terus terjaga.
“Jika dibandingkan dengan [jumlah kematian] tahun-tahun sebelumnya, ini sesuai dengan yangg kami prediksikan. Mudah mudahan dengan kerjasama beragam pihak nomor 1 per mil bisa kita jaga,” ujar Budi.
Jemaah haji asal Indonesia sudah mulai pulang ke tanah air setelah fase puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina berakhir. Proses pemulangan sudah dimulai sejak Jumat (15/7), khususnya bagi jemaah haji yangg berangkat pada gelombang pertama awal Juni. (cnn-i)